AHP Terus Salurkan Dana Bantuan Kuliah Bagi Mahasiswa UNTRIB Kalabahi, Ada Juga Biaya Hidup

22 Januari 2023, 08:55 WIB
AHP serahkan sertifikat beasiswa KIP kepada Mahasiswa penerima /

MEDIA KUPANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi PDIP, DR. Andreas Hugo Pareira yang dikenal dengan sebutan AHP terus menyalurkan dana aspirasinya dengan program KIP untuk membantu Mahasiswa Universitas Tribuana (UNTRIB) Kalabahi, di Kabupaten Alor, Provinsi NTT dalam membiayai kuliah.

Program bantuan tersebut merupakan tahun ke-3 komitmen dari anggota Komisi X bidang Pendidikan di DPR RI ini memberikan bantuan dana KIP bagi Mahasiswa berprestasi di Perguruan Tinggi tersebut. Dana KIP yang diterima Mahasiswa, selain untuk membiayai kuliah (SPP dan KRS) juga disiapkan biaya hidup.

Bantuan KIP Kuliah Aspirasi AHP bagi Mahasiswa UNTRIB ini diserahkan langsung oleh AHP didampingi Rektor UNTRIB Kalabahi, Alvons Gorang dan Ketua DPC PDIP Kabupaten Alor, Enny Anggrek, SH serta sejumlah Dosen UNTRIB yang dilakukan di Aula Perjuangan Batunirwala, Kalabahi pada Jumat 20 Januari 2023. Sebanyak 50 orang Mahasiswa penerima KIP tahun 2022 hadir bersama orang tua untuk menerima bantuan tersebut.

AHP dalam sambutannya mengatakan, beasiswa yang disalurkan itu adalah uang negara atau uang rakyat, dan bantuan yang ada diperjuangan tiap tahun di DPR RI khususnya di Komisi X untuk membantu Mahasiswa yang berprestasi yang membutuhkannya agar dapat kuliah dengan baik, sehingga bisa bermanfaat bagi diri-sendiri, Orang tua, Daerah, dan Negara.

Pasalnya filosofi bantuan ini adalah Pemerintah menyadari untuk kemajuan bangsa harus dididik generasinya dengan baik untuk menjadi generasi yang berkualitas dan unggul dalam segala bidang, sehingga Pemerintah membantu Mahasiswa.

Beasiswa yang diterima Mahasiswa, jelas AHP, harus diketahui orang tua karena beasiswa yang dimaksud selain untuk biaya kuliah, juga ada biaya hidup perbulan sebesar Rp800 ribu dan dibayar 6 bulan sekali. Untuk itu, AHP minta agar beasiswa yang telah diterima dimanfaatkan secara baik untuk kepentingan kuliah. Orang tua dapat mengontrol anaknya untuk memanfaatkan bantuan secara baik, karena beasiswa yang ada meringankan beban orang tua dalam biaya kuliah anak.

AHP pada kesempatan itu juga menceriterakan pengalamannya ketika masih kuliah S1 di Universitas Katolik Parahiyangan Bandung juga mendapat beasiswa, dan kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Jerman dengan pembiayaan dari beasiswa. Tentu, kata AHP, apa yang dialaminya karena kuliah dengan baik, mendapatkan nilai yang baik dan cepat selesai. "Saya seorang Dosen, dan masih muda sekitar usia 22 tahun sudah menjadi Dosen di Parahiyangan Bandung, bersamaan dengan itu terjun ke dunia politik, dan hingga saat ini masih tercatat sebagai dosen," ungkap AHP asal Maumere, Kabupaten Sikka ini.

Ketua DPC PDIP Alor, Enny Anggrek foto bersama Mahasiswa usai serahkan sertifikat beasiswa KIP

Untuk itu, AHP dengan nada penuh motivasi minta kepada semua Mahasiswa UNTRIB harus kuliah dengan baik sehingga mendapatkan nilai yang baik dan cepat selesai, kemudian langsung masuk ke dunia kerja atau menciptakan lapangan pekerjaan. "Syarat untuk kerja, hal penting yang diperhatikan adalah IPK kita. Ini harus tinggi dan ini syarat administrasi pasti lolos. Kemudian harus memiliki kejujuran dan integritas. Kejujuran itu tidak tipu-tipu dan integritas adalah orang yang memiliki komitmen, dia omong apa dia buat," tandas AHP sambil minta Mahasiswa untuk membangun karakter yang baik dan terus membangun relasi.

AHP diakhir sambutannya menyampaikan terimakasih kepada orang tua dari Mahasiswa yang telah berupaya dengan jerih lelah untuk menyekolahkan anaknya. Untuk itu, AHP berharap kepada Mahasiswa untuk membalas kebaikan orang tua dengan kuliah secara baik dan dapat mengukir prestasi sebagai bentuk kebanggaan bagi keluarga dan masyarakat.

Sementara itu, Rektor UNTRIB, Alvons Gorang dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada AHP karena telah memperhatikan Mahasiswa UNTRIB dalam membiayai perkuliahannya. Perhatian AHP ini, telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu dengan beasiswa UKT kemudian dalam 3 tahun terakhir ini adalah beasiswa KIP.

Menurut Alvons, beasiswa KIP untuk tahun 2022 yang kegiatan penyerahannya dilakukan saat ini diberikan kepada 50 orang Mahasiswa yang IPK nya tinggi, dan setiap Mahasiswa penerima bantuan mendapatkan beasiswa sebesar Rp7,2 juta untuk setiap semester selama 8 semester.

Untuk itu, Alvons minta kepada Mahasiswa penerima agar terus meningkatkan prestasi kuliahnya sehingga tetap mendapatkan IPK yang bagus, karena jika IPK nya anjlok maka akan diberikan peringatan, dan jika tetap anjlok maka beasiswa yang ada dihentikan.

Bantuan beasiswa KIP dari AHP ini, kata Alvons, merupakan tahun ketiga dan jumlahnya telah mencapai miliaran rupiah, dan apa yang diberikan AHP ini bukan hal yang kecil sehingga Alvons mengajak kepada semua yang ada untuk memberikan dukungan dan doa agar AHP terus sukses dalam menjalankan tugasnya, karena AHP telah memperhatikan kemajuan masa depan anak di Kabupaten Alor. Untuk itu, Alvons berharap agar hal baik yang dilakukan AHP ini dapat disebarluaskan ceritera kepada banyak orang.

Alvons pada kesempatan itu menyampaikan terimakasih kepada PDIP, karena tanpa PDIP mungkin kita tidak dapat bertemu dengan AHP. Selain itu Alvons juga minta dukungan doa bagi Ketua DPC PDIP Kabupaten Alor, Ibu Enny Anggrek agar apa yang tengah dialami dapat segera berakhir dan ada jalan terbaik yang diberikan untuk menyelesaikan proses yang tengah berjalan.

Alvons kepada Mahasiswa minta menjalankan kuliah dengan baik dan terus meningkatkan prestasi yang ada. Kepada Mahasiswi, pesan Alvons, agar sekolah sampai tamat dan jangan putus di jalan, dan bagi Mahasiswa diminta agar jangan menikah dini, namun cepat tuntaskan perkuliahan dan mendapatkan pekerjaan, baru mngurus rumah tangga.

Sementara itu, Enny Anggrek dalam arahannya memberikan motivasi bagi para Mahasiswa untuk dapat kuliah secara baik dan menuntaskan perkuliahannya.

Acara penyerahan sertifikasi beasiswa KIP oleh AHP di Aula Perjuangan Kalabahi

Enny Anggrek pada kesempatan itu menyampaikan bahwa pihaknya terus berpihak pada rakyat kecil, dan berjuang untuk masyarakat kecil. Dan dalam motivasi perjuangannya dirinya tidak takut dengan siapa-siapa, kecuali Tuhan.

Menurut Anggrek, perjuangan dirinya untuk masyarakat kecil telah dilakukannya sejak masih SMA dengan kegiatan sosial bersama Ibu Nafsyiah Mboi (Istri Gubernur NTT, Ben Mboi) dan mendapat penghargaan dari Presiden Soeharto, serta sejumlah kegiatan kemanusiaan yakni salah satunya berperan dalam menyelamatkan hukuman di Pengadilan Australia terhadap salah seorang nelayan asal Baranusa.

Oleh karena itu, ungkap Enny Anggrek, ketika ada terjadi dinamika yang dialaminya, ada orang yang mengenalnya memberikan simpati kepadanya, dan berdoa agar ada jalan terbaik dari semua proses yang tengah dijalaninya.***

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler