Takut Divaksin Covid-19, Sebagian Warga Batu Putih-Alor Lari Ke Hutan

- 17 Februari 2021, 10:59 WIB
Polmas Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, AIPDA. Dominggus Bole Dede
Polmas Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, AIPDA. Dominggus Bole Dede /

 

Takut Divaksin Covid-19,  Sebagian Warga Batu Putih -Alor Lari Ke Hutan

MEDIA KUPANG- Sebagian besar warga Dusun II Batu Putih, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Provinsi NTT melarikan diri ke hutan di sekitar wilayah desa tersebut karena takut di suntik vaksin covid-19.

Tindakan warga ini diduga karena mendapat informasi hoax tentang vaksin covid-19, sehingga membuat masyarakat takut dan panik.

Informasi ini disampaikan Babinkamtibmas atau Polisi Masyarakat (Polmas) yang bertugas di desa itu, AIPDA. Dominggus Bole Dede kepada Wartawan, Rabu 17 Februari 2021 di Kalabahi.

Dominggus mengungkapkan, peristiwa Dusun II lari ke hutan tersebut terjadi belum lama atau baru sepekan lalu di pertengahan bulan februari 2021 ini.

Menurut Dominggus, warga diduga menerima informasi hoax tentang vaksin covid-19 tersebut, sehingga mengalami ketakutan dan kepanikan kemudian melarikan diri.
Padahal, tandas Dominggus, jadwal pemberian vaksin untuk masyarakat ini masih beberapa bulan lagi, sekitar bulan juli.

"Jadi ketika saya mendapat informasi tersebut, saya ke desa untuk mengecek. Disana saya ketemu Ketua Ibu RT.05, Ibu Lukman dan menjelaskan bahwa betul warga melarikan diri ke hutan. Informasi lain yang dikumpulkan dari sejumlah warga, bahwa warga mendapat informasi hoax, termasuk mengkomsumsi informasi dari you tube," jelas Dominggus.

Atas informasi tersebut, jelas Dominggus, dirinya bersama RT mendatangi warga dan menghimbau dengan meluruskan informasi tersebut, dan sebagian warga telah kembali ke kampung. Namun sebagiannya lagi memilih bertahan di wilayah yang namanya Topu, dan belum mau kembali ke kampung.

"Saya akan kembali ke kampung tersebut sekalian ke hutan untuk menyampaikan kepada masyarakat untuk kembali ke kampung, karena informasi tersebut tidak benar," ujar Dominggus.***

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah