AHP Minta Kemenparekraf Jelaskan Tentang Bantuan Usaha Dan Strategi Penjualan Bagi Pelaku UKM Di Alor

- 28 Februari 2022, 20:46 WIB
AHP dan Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek bersama pejabat dari Kemenparekraf foto bersama mengenakan topi anyaman bambu hasil pelaku ekraf di Alor
AHP dan Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek bersama pejabat dari Kemenparekraf foto bersama mengenakan topi anyaman bambu hasil pelaku ekraf di Alor /

 

AHP Minta Kemenparekraf Jelaskan Tentang Bantuan Usaha Dan Strategi Penjualan Bagi Pelaku UKM Di Alor

MEDIA KUPANG- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), DR. Andreas Hugo Parera atau yang akrab dipanggil dengan sebutan AHP minta kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk menjelaskan tentang bantuan usaha dan strategi penjualan kepada pelaku UKM (Usaha Kecil-Menengah) dalam upaya meningkatkan pendapatan guna menggairahkan pariwisata di Kabupaten Alor.

Penjelasan yang dimaksud dari Anggota Komisi X DPR RI ini berkaitan dengan cara mendapatkan modal usaha, dan menjelaskan tentang strategi pemasaran dengan memanfaatkan digital marketing.

Permintaan AHP ini terungkap dalam sambutannya pada kegiatan Bimbingan Tekhnis Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Digital Marketing yang digelar Direktorat Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, pada Senin 28 Februari 2022 yang digelar di Aula Perjuangan Kabupaten Alor. Bimtek ini dibuka oleh AHP didampingi Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek, SH dan pejabat dari Kemenparekraf, Ichsanudin.

Adapun kedatangan AHP di Alor sebagai bagian dari kegiatan kunjungan kerjanya di Dapilnya, selain membuka kegiatan tersebut, juga mengunjungi dua Panti Asuhan di Kota Kalabahi, Damian dan An Nur untuk menyerahkan bantuan, serta melakukan kunjungan ke Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi untuk menyerahkan beasiswa PIP kepada Mahasiswa di Kampus tersebut.

AHP di depan 100 pelaku Ekonomi Kreatif di Kabupaten Alor menjelaskan, potensi pariwisata di NTT, khususnya di Flores, Lembata dan Alor cukup banyak, dan saat ini yang maju pesat adalah Labuan Bajo.

Bahkan Labuan Bajo belakangan ini telah dipenuhi dengan bertaburan hotel berbintang 5. Dan luar biasanya dalam akhir tahun nanti Labuan Bajo akan menjadi lokasi pertemuan negara-negara G20 setelah dibuka di Bali.

Untuk itu, jelas AHP, pihaknya sebagai mitra pemerintah terus mendorong upaya untuk memajukan pariwisata, sehinga tidak hanya di Labuan Bajo, namun potensi pariwisata lainnya di Flores, Lembata dan Alor juga diharapkan berkembang.

Untuk mendukung pengembangan pariwisata ini, ungkap AHP, maka pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kreativitas dengan mengembangkan otaknya untuk merubah usahanya menjadi pendapatan ekonomi yang tinggi.

Menurut AHP, di NTT ini setiap daerah memiliki kekhasan usaha ekraf yang sesungguhnya menjadi sumber pendapatan dalam menunjang pariwisata yang ada, seperti di Alor ada kekhasan tenun ikatnya yang telah dikenal, demikian pula kuliner yang khas seperti jagung titi, kenari dan kue rambut.

"Saya sering disediakan jagung titi Alor dari Ibu Enny Anggrek (Ketua DPC PDIP Kabupaten Alor). Jagung titik Alor kalau dipipih benar, kemudian digoreng, rasanya enak. Ini bisa masuk restoran atau hotel besar di Jakarta untuk orang jadikan camilan ketika tengah minum red atau wine," ungkap AHP mencontohkan, sambil menanyakan lokasi di tempat mana di Alor yang menyiapkan secara khusus oleh-oleh khas Alor untuk dibeli wisatawan.

Berkaitan dengan hal tersebut, AHP menegaskan, untuk itu dirinya mendorong atau bermitra dengan pemerintah untuk memajukan pariwisata dan pelaku ekraf khususnya di dapil yang diwakilinya, Flores, Lembata, dan Alor.

Bantuan AHP di Panti Asuhan Damian Kalabahi
Bantuan AHP di Panti Asuhan Damian Kalabahi

"Jaman sekarang dalam memasarkan usaha kita melalui digital marketing, penjualan lewat online, melalui media sosial. Usaha kita diproduksi secara baik dan menarik lalu dijual. Untuk itu saya minta Kemenparekraf untuk menjelaskan kepada pelaku ekraf di Alor tentang upaya memasarkan usahanya melalui digital, demikian pula berkaitan dengan bantuan dari Kemenparekraf kepada pelaku usaha. Bagaimana cara mendapatkan bantuan, cara mengusulkan dan mempertanggungjawabkan," tandas AHP sambil menyebutkan sejumlah program bantuan yang bisa diusulkan pelaku usaha, seperti bantuan peralatan khusus, bantuan jaringan pengaman usaha, dan bantuan lainnya.

AHP menambahkan, di Kabupaten Alor ini memiliki keunikan potensi unggul pariwisata, antara lain Perkampungan tradisional, taman laut yang indah, Dugong dan Alor dikenal sebagai daerah pertemuan budaya Melanesia dan Polinesia. Potensi pariwisata ini menjadi daya tarik yang sangat memukau, dan patut gencar di promosi untuk menarik wisatawan.


Anggrek Harap Kemenparekraf Bantu Pelaku Ekraf Di Alor

Sambutan AHP dan Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek, SH dalam kegiatan Bimtek bagi pelaku Ekraf Digital Marketing yang digelar Kemenparekraf di Aula Perjuangan Kalabahi bak gayung bersambut. Keduanya minta perhatian dari Kemenparekraf untuk pelaku ekraf di Kabupaten Alor.

Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek memberikan cinderamata  kepada pejabat dari Kemenparekraf
Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek memberikan cinderamata kepada pejabat dari Kemenparekraf

Anggrek dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Kemenparekraf yang datang ke Alor untuk memberikan bimtek bagi pelaku ekraf di Alor guna menunjang bidang pariwisata.

Menurut Anggrek, bimtek tentang strategi penjualan dalam dunia yang telah berubah dengan sistem marketing digital ini sangat penting, karena mau tidak mau pelaku usaha harus bisa beradaptasi dengan sistem penjualan yang bermodalkan ponsel atau HP.

Anggrek mengatakan, pelaku ekraf di Alor cukup banyak, baik itu pengusaha tenun, kuliner, aksesories atau cinderamata lainnya, namun kendala yang ada untuk memasarkan keluar daerah yang masih harus mendapat perhatian.

Oleh karena itu, kata Anggrek, dengan bimtek tersebut sangat membantu bagi para pelaku ekraf dalam memasarkan hasil produksinya.

Selain masalah pasar ke luar, Anggrek menyebutkan, pelaku ekraf juga membutuhkan bantuan peralatan dan modal. Untuk itu hal ini juga mohon perhatian dari Kemenparekraf untuk memberikan dukungannya.

"Kita di Alor cukup banyak produksi berbagai kerajinan yang kualitasnya bagus maupun pengolahan kuliner yang khas rasanya. Kita punya kursi bambu, anyaman topi dan lampu, miniatur rumah adat, miniatur moko, dan sebagainya. Kita juga punya kuliner khas yang lezat. Sekarang ini di Alor sudah diproduksi sopi pura dalam kemasan. Sopi ini berguna bagi kesehatan," tandas Anggrek.

Peserta kegiatan Bimtek digital marketing
Peserta kegiatan Bimtek digital marketing

Anggrek pada kesempatan tersebut juga menyampaikan terimakasih kepada AHP yang terus melakukan kunjungan kerja setiap tahun ke Kabupaten Alor, dan memberikan perhatian melalui bantuan beasiswa dan lainnya.

"Tahun lalu tidak salah beasiswa yang dibagikan sekitar 1.700 beasiswa. Mudah-mudahan dalam tahun ini bisa disalurkan beasiswa untuk 5.000 penerima," tandas Anggrek.

Seperti disaksikan MEDIA KUPANG, seusai acara pembukaan, kegiatan bimtek tersebut menghadirkan dua orang pemateri, yakni DR. Andreas Hugo Parera dan Ius Gultom, salah seorang instruktur khusus yang berpengalaman dalam bidang digital marketing.***

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x