Disebut Ancam Tembak Mati Warga, Anggota Polsek Tasbar : Demi Tuhan Itu Tidak Benar

20 Januari 2022, 03:40 WIB
Bripka Ely Amaral alias Sudur /Vegal Manek/Media Kupang

MEDIA KUPANG - Anggota Polsek Tasifeto Barat (Tasbar) Bripka Elias Amaral alias Sudur mengklarifikasi tudingan kepada dirinya bahwa telah mengancam akan menembak mati warga sipil di Desa Bakustulama beberapa waktu lalu.

Kepada Media Kupang melalui sambungan telepon, Rabu 19 Januari 2022, Sudur mengaku dirinya telah dipanggil pimpinan di Polres Belu guna mengklarifikasi informasi tersebut.

Sudur membantah bahwa informasi dari ibu Kandung Anus tersebut tidak benar.

Dirinya bahkan sampai menyebut nama Tuhan untuk menegaskan bahwa dirinya tidak melakukan pengancaman seperti yang diberitakan.

"Demi nama Tuhan, itu tidak benar," katanya.

Sudur mengatakan semenjak menjadi anggota polri dirinya tidak pernah melakukan hal-hal di luar tugas pokok dan fungsi polri apalagi sampai mengancam masyarakat.

Bahwa sejak tahun 2012 dirinya berpindah tugas dari Flores ke Belu belum pernah ada laporan dari masyrakat atau pihak lain terkait kesalahan pribadinya sendiri.

BACA JUGA : https://mediakupang.pikiran-rakyat.com/rakyat-belu/pr-1383488609/oknum-anggota-polsek-tasbar-diduga-ancam-tembak-mati-warga-sipil-di-bakustulama?page=all

Mengenai kronologinya, Sudur membenarkan bahwa Hari Kamis 13 januri 2022 dirinya singgah di rumah Anus Taek yang diduga sebagai panginayaan adik sepupu pada 31 Desember 2021.

Saat itu, lanjut Sudur, dirinya bersama Kanitres Polsek Tasbar, Sardak dan seorang anggota polisi lainnya dari arah Laktutus karena mengantarkan surat klarifikasi kepada pihak kelurga korban terkait kasus pembunuhan yang mau diautopsi.

Karena letak rumah Anus searah maka mereka singgah hanya untuk menanyakan Anus Taek, apalagi mereka masih memiliki hubungan keluarga.

"Karena saya, Anus dan Min itu beradik-kakak. Karena saya sebagai kakak maka saya ke rumah Anus untuk beritahu dia agar ke kantor polisi supaya damai secara kekeluargaan. Karena Min terlanjur lapor ke polisi," jelasnya.

Sudur menduga, ada oknum tertentu yang telah memprovokasi ibu kandung Anus untuk menyampaikan informasi yang tidak sesuai.

"Dan saya menduga apa yang disampaikan mama Ut, Ibu kandung dari Anus itu karena ada yang memprovokator untuk menghancurkan hubungan kekeluargaan kami. Coba tanya saya dengan mama Ut hubungan keluarganya bagaimana. Maka dari itu saya mengerti walaupun nama saya dipublikasikan karena mama Ut orang yang sebenarnya pendiam dan tidak mungkin seperti itu," katanya.

Meski demikian, kata Sudur, sebagai anggota polisi yang mengerti, dirinya meminta agar jangan saling mempermalukan nama baik keluarga di publik. 

"Saya tegas terhadap adik-adik saya yang membuat salah wajar agar tidak mempermalukan baik nama suku kita, nama baik keluarga besar kita. Karena bukan saya polisi baru saya tegas tetapi karena saya adalah bagian dari keluarga," tambahnya sembari berharap mama Ut tidak lagi mendengar bahasa-bahasa dari orang lain hanya untuk menghancurkan hubungan kekeluargaan.

Sebelumnya diberitakan, oknum anggota polisi di Polsek Tasifeto Barat (tasbar), Kabupaten Belu berinisial S mengancam akan tembak mati Anus, seorang warga sipil di wilayah tersebut.

Ancaman tembak mati itu dilakukan oknum S karena diduga adiknya dianiaya oleh Anus.

Kepada awak media, ibu kandung Anus mengatakan oknum S ini datang ke rumah dan mencari Anus pada kemarin Kamis 13 Januari 2022 siang di Talifehan, Desa Bakus Tulama, Kecamatan Tasbar.

"Saya juga tidak tahu,tiba-tiba pak polisi sudur ini datang dan tanya anus di mana, dia mau sembunyi sampai di mana. Mau sampai di langit ka? kalau dia tidak serahkan diri dia hilang terus sudah. Kalau tidak saya dapat tembak kasi mati.kalau tidak dapat dia nanti dia pun sapi dong saya tembak kasi mati semua," ungkap ibu kandungnya anus menirukan ancaman S saat dihubungi via telepon Jumat 14 Januari 2022.

Lanjut ibu Anus, dirinya merasa takut ketika mendengar ancaman polisi jika anaknya ditembak mati, bahkan mengancam hewan pun akan ditembak mati.

Menurut cerita ibu ini, ternyata anus yang diduga penganiyaan terhadap adiknya oknum polisi tersbut pada 31 Desember 2021 tahun lalu.

Kejadian tersebut diduga keduanya korban dan pelaku telah sama-sama mabuk minuman alkohol hingga saling melakukan tindakan kekerasan.

Ditambahkan mamanya Anus, sejak kemarin hingga hari ini Anus belum ada di rumah setelah oknum polisi datang dan mengancam dirinya ditembak.

Dia mengharapkan agar aparat tidak salah menjalankan tugas dan fungsi yang dipercayakan oleh negara.

Kapolsek Tasifeto Barat AKP Muardi yang dikonfirmasi awak media melalui via telefon Jumat 14/1/2022. Dirinya mengaku belum mengetahui informasi tersebut.

AKP Muardi mengatakan akan memanggil oknum polisi yang mengancam masyarakat tersebut jika benar sesuai informasi ini maka akan diberikan sanksi.

"Tugas dan fungsi polisi mengayomi bukan mengintimidasi apalagi polisi menggunakan pistol untuk mengancam ancam tembak masyarakat dan hewan," katanya. *** vegal

Editor: Royan B

Tags

Terkini

Terpopuler