Network
Belum lagi jika di musim penghujan, mereka sangat menderita karena tidak ada kendaraan yang bisa masuk mengantarkan berbagai kebutuhan mereka.
"Dari tahun ke tahun ketika ruas jalan ini rusak kami punya inisiatif mengangkat batu, pasir untuk menutupi setiap lubang dan gali tanah miring yang di kikis Air hujan. Kami melakukan ini semenjak 2004 hingga saat ini,” ungkap Ruben.
Kondisi tersebut, lanjut Ruben, sebagai masyarakat mereka pernah mengadukan langsung kepada pemerintah Kabupaten namun tidak pernah ada tanggapan serius.
"Pada Bulan November tahun 2020, pemerintah pernah bilang akan ada alat berat ekskavator ke Desa Renrua untuk menggusur jalan tersebut dan akan segera memperbaiki ruas jalan yang rusak ini mulai dari Dusun Maurae sampai Dusun Lalare tetapi kenyataannya hanya tinggal janji," kesalnya.
Mewakili warga setempat, Ruben berharap, aksi blokir jalan ini segera mendapat respon dari Pemda Belu untuk memperbaiki ruas jalan tersebut.
"Harapan kami untuk Pemerintah Kabupaten Belu agar turun secepatnya datang di lokasi yang diblokir ini sehingga bisa melihat langsung bagimana kondisi jalan saat ini sehingga bisa mencari solusi secepatnya," pungkas Ruben.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Desa Renrua, Eduardus Kidamanto Bau belum merepon ketika dikonfirmasi terkait aksi warganya ini. ***
