Begini Respon Pedagang Dalam Perkembangan Pariwisata di Labuan Bajo

- 17 Januari 2021, 20:06 WIB
Foto Ilustrasi Paul Tengko
Foto Ilustrasi Paul Tengko /

Perkembangan pariwisata sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan
pedagang di Labuan Bajo, hal ini dibuktikan dengan munculnya hubungan
symbiosis mutualisme yang menyebabkan masyarakat tidak merasa asing
dengan kegiatan pariwisata. Hal tersebut juga mendorong masyarakat untuk terus memasarkan produk lokal seperti kain tenun songket dan patung Komodo kepada wisatawan.

Selain itu, perkembangan juga sudah mengubah pekerjaan dari masyarakat lokal. Perkembangan pariwisata di Labuan Bajo juga menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan yang sangat besar, seperti; Pengusaha Kuliner, Pengerajin Patung, penjual Kain Tenun, Karyawan Hotel, Karyawan Restoran, Usaha Warung.

Bedasarkan hasil wawancara dengan pedagang menemukan bahwa penghasilan utamanya dari Pariwisata seperti dari hasil tenunan dan Pengerajin Patung. Beberapa yang lain ( pedagang sayuran) mengatakan bahwa pendapatanya bersumber dari penjualn sayuran, namun sebagian besar keluarga pedagang tersebut bekerja di industry pariwisata.

Dampak perkembangan pariwisata telah mengakibatkan munculnya
kejenuhan serta timbulnya gangguan yang dirasakan oleh para pedagang.
Kejenuhan lebih cendurung dirasakan oleh pedagang kain tentun dan pedagang
Mutiara. Kejenuhan pedagang terjadi karena mengunggu wisatawan untuk
membeli barang dagangan, seperti: kain tenun, pedagang Mutiara dan patung
Komodo.

Masyarakat menilai bahwa keuntungan besar pada saat peak season ,sementara untuk low season pedagang harus rela menunggu sampai ada yang membeli dagangannya.

Di sisi lain perkembangan pariwisata memberikan perubahan terhadap pergeseran nilai budaya lokal dan gaya hidup masyarakat. Perubahan tersebut sebagai sebuah konsekuensi dari perkembangan pariwisata.

Melihat segala perkembangan pariwisata yang ada di Labuan Bajo para pedagang menanggapi bahwa pariwisata tidak memberikan masalah yang berarti bagi masyarakat, namun masyarakat mengharapkan supaya semua kebijakan
yang dibuat pemerintah harus berlandaskan pada kebutuhan masyarakat lokal.*** ( Paulus Tengko )

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x