Network
MEDIA KUPANG - Di dalam perjalanan hidup ini, ada banyak hal yang dapat menyakiti perasaan kita. Bisa berupa kekecewaan dan pengkhianatan.
Untuk memulihkannya kita dapat mencurahkan isi hati, mencari hiburan, dan mencoba untuk selau berpikir positif akan semua hal.
Jangan jadikan rasa sakit serta kesedihan yang menyertainya menjadi berlarut-larut karena hal tersebut dapat menghalangimu mendapatkan kebahagian dan kehidupan yang lebih baik.
M. Scott mengungkap bahwa "cara tercepat untuk mengubah sikapmu terhadap rasa sakit adalah menerima kenyataan bahwa segala sesuatu yang terjadi pada kita telah dirancang untuk pertumbuhan spiritual kita."
Sakit dalam perjuangan itu hanya sementara. Bisa jadi kita rasakan dalam semenit, sejam, sehari, atau setahun. Namun, jika menyerah, rasa sakit itu akan terasa selamanya.
Rasa sakit yang sebenarnya tidak bisa disembunyikan. Kita harus merangkul rasa sakit dan membakarnya sebagai bahan bakar untuk perjalanan kita.
Baca Juga: Dasar Biblis Sakramen Pengakuan Dosa : Umat Kristiani Wajib Tahu Ini
Orang bijak pernah berkata: Setelah semua pengorbanan, kenyamanan, pengertian, kasih sayang, dan cinta, kamu masih menghapus aku dari pikiranmu. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah menyembunyikan semua bekas luka itu dengan senyum lebar.
Merasa sakit itu normal, mengatasinya adalah sebuah prestasi. Tidak ada yang abadi, baik bahagia maupun luka. Suatu saat kita akan tiba di titik menertawakan rasa yang dulu sakit, atau menangisi rasa yang dulu indah.
