Liang Bua : Gua Tempat Manusia Purba Homo Florensiensis

- 6 Agustus 2022, 21:48 WIB
Liang Bua, hunian manusia purba homo Florensiensis
Liang Bua, hunian manusia purba homo Florensiensis /AS Rabasa /


MEDIA KUPANG -Liang Bua merupakan salah satu gua yang ada di bukit batu kapur di wilayah Manggarai. Mengamati isi Liang Bua Ruteng tidak saja menarik bagi para arkeolog, tetapi juga bagi wisatawan pada umumnya. Liang Bua ini berada di Dusun Golo Manuk, Desa Liangbua, Kecamatan Rahang Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Gua ini terletak sekitar 200 meter dari pertemuan antara dua sungai, yakni Wae Racang dan Wae Mulu. Kedua sungai ini merupakan sungai besar yang di dalamnya mengandung temuan artefak batu dan batuan keras. Liang Bua merupakan salah satu gua yang ada di bukit batu kapur di wilayah Manggarai. Liang Bua memiliki ukuran yang sangat besar, yakni dengan panjang 50 meter, lebar 40 meter dan tinggi 25 meter.

Baca Juga: 77 Tahun Jatuhnya Bom Atom: Lonceng Dibunyikan, Hiroshima Berdoa untuk Perdamaian

Nama Liang Bua menjadi terkenal setelah ditemukannya tengkorak kuno yang disebut Homo Floresiensis (manusia Flores) di tempat ini. Tengkorak ini ditemukan pada kedalaman enam meter. Homo Floresiensis merupakan seorang manusia pendek yang diperkirakan berasal dari 18.000 tahun yang lalu. Namun, bukan hanya tengkorak ini yang ditemukan. Pada kedalaman 10,7 meter, arkeolog menemukan beberapa tulang binatang purba, di antaranya adalah gajah purba (stegodon), kadal, kura-kura, biawak, dan komodo.

Nama Liang Bua berasal dari Bahasa Manggarai yang artinya 'gua' atau 'lubang sejuk'. Liang Bua beserta gua-gua lainnya yang berada berdekatan telah lama digali oleh para arkeolog. Penggalian tersebut dipercaya telah dilakukan sejak tahun 1930-an dan hasilnya dibawa ke Leiden, Belanda. Penggalian-penggalian terus dilakukan, baik di zaman kolonial Belanda hingga dilanjutkan di masa ini.***

 

 

Editor: AS Rabasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah