MEDIA KUPANG - Tawuran yang menyebabkan penjual cilok asal Manggarai Timur meninggal, masih menjadi polemik dan penyelesaian.
Peristiwa berdarah dan mematikan itu menjadi salah satu catatan dan lembaran hitam kota super premium, Labuan Bajo.
Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Labuan Bajo, Paulinus Danggur membeberkan kronologi pengeroyokan terhadap Martinus Jeminta, penjual cilok asal Borong, Manggarai Timur hingga tewas di Labuan Bajo pada, Minggu, 2 Oktober 2022 kemarin.
Paulinus Danggur menyampaikan, bahwa berdasarkan keterangan saksi saat kejadian berlangsung, sekitar pukul 02.00 Wita Minggu 2 Oktober 2022 dini hari ada peristiwa tawuran antar kelompok di area water front Marina Labuan Bajo.
Saat bersamaan, pemuda asal Desa Nanga Labang, Matim yang hendak menjual cilok di sekitar kawasan water front city secara tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang.
Ia diserang menggunakan batu dan kayu oleh sekelompok orang tersebut hingga mengenai kepalanya.
Akibatnya Martinus mengalami luka berat dan pendarahan di bagian kepala. Sejak kejadian itu, Martin tidak sadarkan diri hingga mengembuskan nafas terakhir di RSUD Komodo pada pukul 20.40 Wita.
Baca Juga: Selebgram Anya Geraldine Tampil Seksi di Uluwatu, Sering Konsumsi Wortel