Kakek Penjual Ikan Keliling Tewas Tenggelam di Perairan Laut Soliu Kabupaten Kupang

8 Maret 2022, 13:06 WIB
Kapolres Kupang, Polda Nusa Tenggara Timur, AKBP FX Irwan Arianto /ANTARA/ Benny Jahang

MEDIA KUPANG – Seorang kakek penjual ikan keliling, Ebenhaezer Taemnanu, 62 tahun, ditemukan tewas tenggelam di perairan Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Senin (7/3/2022).

Kepala Kepolisian Resor Kupang, Nusa Tenggara Timur, AKBP FX Irwan Arianto mengatakan, warga Desa Oelfatu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, itu saat ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Korban tenggelam mencari ikan di perairan Desa Soliu Kecamatan Amfoang Barat Laut.

Baca Juga: Diduga Terhempas Gelombang, Bocah 5 Tahun Ditemukan Sudah tak Bernyawa di Bibir Pantai Wuakerong Lembata

Ya, “Saat ditemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sesuai hasil pemeriksaan tim medis dari Puskesmas Soliu dan aparat Kepolisian dari Pospol Soliu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Bahkan sesuai keterangan beberapa saksi juga mengatakan korban memang meninggal akibat tenggelam,” kata  Irwan Arianto di Kupang, Senin (7/3/2022).

Ia mengatakan korban Ebenhaezer Taemnanu tenggelam saat mencari ikan di perairan Desa Soliu, Amfoang Barat Laut pada Sabtu (5/3).

Berdasarkan keterangan beberapa saksi yang berada di lokasi kejadian yaitu Samuel Taemnanu dan Yohanis Lakusaba, sempat melihat korban melintas di pantai laut Soliu untuk membeli ikan hasil tangkapan para nelayan lokal untuk dijual kembali.

Beberapa saat kemudian korban yang merupakan penjual ikan keliling itu menemui Samuel Taemnanu yang saat itu sedang memancing untuk memberitahukan bahwa dirinya melihat seekor ikan terapung di laut sekitar 100 meter dari pinggir pantai.

Baca Juga: KPK Panggil Panitera PN Surabaya Terkait Kasus Hakim Itong yang Tersandung Suap

Menurut keterangan sejumlah saksi, korban tidak bisa berenang sehingga meminta para saksi untuk mengambil ikan yang dimaksud oleh korban.

“Permintaan itu ditolak karena saksi takut ada buaya dan ternyata korban sendiri yang masuk menuju tempat ikan yang dimaksud,” tegas Kapolres, seperti dikutip mediakupang.pikiran-rakyat.com dari Antara, Selasa, 8 Maret 2022.

Menurut Kapolres, sekitar satu jam kemudian saksi melihat korban sudah dalam kondisi terapung di permukaan air laut sekitar 30 meter dari pantai sehingga melaporkan hal itu kepada warga sekitar untuk membantu mengevakuasi korban.

Menurut Kapolres, dua orang saksi mencoba memberikan pertolongan namun korban sudah tidak bisa tertolong.

Ia mengatakan hasil pemeriksaan tenaga medis Puskesmas Soliu yang didampingi anggota Polisi dari Pos Pol Soliu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban namun pada mulut korban mengeluarkan busa akibat tenggelam dan banyak meminum air laut yang membuat korban tidak bisa bernapas sehingga meninggal dunia.

“Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah karena tenggelam dan mengikhlaskan kematian korban,” kata Kapolres Irwan Arianto.***

Editor: Fredrikus Wilhelmus Wahon

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler