Network
MEDIA KUPANG - Sebanyak 10 orang koordinator Gender Equality and Social Inclusion (GESI) terpilih dalam kegiatan pelatihan dan pemilihan GESI Champions yang digelar di Hotel Neo Aston Kupang, Jumat (20/5/2022).
Kegiatan pemilihan Koordinator GESI Champions ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan dan pemilihan GESI Champions yang digelar Yayasan Alfa Omega Kupang dalam Project ENVISION yang dilaksanakan sejak tanggal 18-20 Mei 2020 di Hotel Neo Aston Kupang, Jl. Piet A. Tallo, RT.035/RW.012, Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Program Manager ENVISION Yayasan Alfa Omega Kupang Daniel Happu, melalui pelaksana kegiatan Soraya Manu, kepada Media Kupang via pesan WhatsApp, Senin (23/5/2022), mengatakan bahwa dalam proses pemilihan GESI Champions telah terpilih 10 orang koordinator GESI Champions dari 10 Desa yaitu :
- Desa Oh Aem 1 : Pdt. Yetronella Lehimay
- Desa Oh Aem 2 : Ibu Helmidia Toleu
- Desa Kauniki : Ibu Maria Yosefina B. Hoar
- Desa Tesbatan 2 : Bpk Sefnat Beis
- Desa Tuapanaf : Rohani Mega Selfiana Markus
- Desa Hueknutu : Ibu Naomi Tanggela
- Desa Muke : Bpk. Danial Toni
- Desa Oesena : Ibu Maria Mali Idan
- Desa Raknamo : Bpk. Melkis Abia Abimelek Fenais
- Desa Oemofa : Zemi Tanesab
Lebih lanjut, Soraya Manu yang biasa di panggil Aya mengatakan bahwa 10 orang ini merupakan perwakilan dari setiap Desa yang merupakan dampingan Program ENVISION. Program ENVISION sendiri merupakan program pendampingan dan penguatan kapasitas BUMDes yang dikerjakan oleh WVI, YAO dan Bengkel APPeK dengan dukungan dana dari Uni Eropa yang dilaksanakan di 20 Desa yang ada di Kabupaten Kupang.
"Nanti masih ada 10 Desa lagi yang akan kita latih dan pilih Fasilitator GESI Champions pada awal Juni 2022, yaitu Desa Tuapukan, Desa Lifuleo, Desa Bolok, Desa Manulai 1, Desa Batuinan, Desa Bokonusan, Desa Ponain, Desa Oesao, Desa Pukdale dan Desa Kairane. Untuk 10 orang yang sudah terpilih sebagai Gesi Champions dari 10 Desa ini diharapkan dapat menjadi penggerak Badan Usaha Miliki Desa (BUMDes) yaang inklusif di tingkat Desa" tutup Aya.*** (Miju P.)
