Tak Dijangkau Jaringan Internet, Sekolah di Perbatasan RI-RDTL Sering Ketinggalan Informasi

- 2 Februari 2022, 15:03 WIB
Kepala SDK Halibot, Damianus Bau
Kepala SDK Halibot, Damianus Bau /gonza/Media Kupang

MEDIA KUPANG - Sekolah Dasar Katolik (SDK) Halibot yang berada di wilayah perbatasan RI-RDTL sering ketinggalan informasi dari Dinas lantaran akses jaringan telekomunikasi dan internet yang tidak dijangkau di wilayah tersebut.

Karena akses jaringan yang tidak dijangkau SDK Halibot yang berlokasi di Desa Sisi, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak menerapkan sistem pembelajaran daring pada saat pandemi covid-19.

Keterbatasan jaringan telekomunikasi dan internet pada sekolah di wilayah Perbatasan ini dibenarkan oleh Kepala Sekolah SDK Halibot.

"Kita disini akses jaringan tidak ada. Sehingga kita sering ketinggalan informasi dari Dinas," ujar Kepala SKD Halibot, Damianus Bau saat ditemui wartawan di SDK Halibot, Rabu 2 Februari 2022.

Dikatakannya, pihak sekolah sering ketinggalan informasi yang diakibatkan oleh jaringan telekomunikasi dan internet disini yang kurang bersahabat bahkan tidak ada sama sekali.

Meskipun kendala dengan jaringan telekomunikasi dan internet yang sangat susah pihaknya selalu berusaha untuk menyesuaikan dengan kegiatan-kegiatan lain dari Dinas.

"Kalau ada informasi penting dan dari Dinas langsung telpon berarti kami tidak tau karena jaringan tidak ada. Tapi kalau di WA atau SMS itu kita jalan sampai tempat mana yang ada jaringan tentunya di situ kita dapat informasi,"ujar Kepala Sekolah Damianus Bau.

Lanjut Kepsek Damianus Bau, karena kendala dengan akses jaringan sehingga pihaknya tidak memberlakukan pembelajaran sistem Media Jaringan (Daring,Red) selama masa pandemi covid 19.

"Saya menggunakan sistem pembelajaran tatap muka terbatas. Sehingga selama ini saya tidak memberikan murid itu untuk belajar di rumah.

"Jaringan juga yang tidak bersahabat atau hilang muncul ini maka langkah yang saya tempuh itu pembelajaran tatap muka terbatas," ungkapnya.

Karena itu pihaknya berharap agar di wilayah Desa Sisi juga perlu didirikan satu buah tower agar dapat mengatasi masalah jaringan yang dinilai menjadi masalah utama di wilayah Desa Sisi.

"Masalah jaringan ini bukan hanya di harapkan oleh pihak sekolah saja tetapi oleh semua masyarakat di sini kalau bisa kedepan kita memiliki satu buah tower Telkomsel. Itupun kalau berkenan," harap Kepsek Damianus.

Lanjutnya ia mengatakan selain jaringan Telkomsel yang hilang muncul ia juga menyebutkan masyarakat sering mendapatkan akses jaringan dari Timor Leste (jaringan Roaming,Red). "Kita sering dapet jaringan Roaming,"katanya.

Kepsek Damianus Bau menambahkan kalau dua tahun yang lalu lokasi untuk tempat pembangunan tower sudah disiapkan di Dusun Halifehan.

Waktu itu lokasinya sudah disurvei, sudah terjadi penyerahan tanah kepada pihak Pemerintah. "Mungkin karena datangnya covid ini sehingga tidak terlaksana," katanya. *** gonza

Editor: Royan B


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah