Untuk diketahui, launching program tersebut sendiri sudah dilakukan pada 29 Maret, kemarin.
Selain menggelar pelatihan dan pendampingan, lewat kerja sama tersebut, juga dibangun satu unit rumah tenun di Desa Noinbila.
Nantinya rumah tenun tersebut akan dimanfaatkan sebagai tempat menenun, tempat pelatihan menenun dan pewarnaan serta dijadikan galeri untuk memajang aneka hasil tenun ikat dan kreasi berbahan kain tenun.
Baca Juga: Cetak Dua Gol, Bruno Fernandez Bawa Portugal ke Piala Dunia 2022
"Lewat bantuan Duta Besar New Zealand, saat ini kita sementara membangun satu unit rumah tenun ikat," ujar wanita berkaca mata ini saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu 30 Maret 2022.
Selain untuk meningkatkan ekonomi keluarga, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mendesain aneka kreasi berbahan kain tenun, meningkatkan kapasitas para penenun dan menghasilkan kain tenun yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasar.
Rambu berharap, jika nantinya program ini berakhir, ketujuh kelompok yang menjadi sasaran dari program tersebut bisa tetap melanjutkan dan menularkan segala hal positif yang didapat untuk kelompok tenun lainnya.
Baca Juga: Daftar Negara - negara yang Telah Lolos Piala Dunia 2022, Zona Asia Ada 5 Perwakilan
"Kalau dua tahun Program ini sudah berakhir, kita berharap tujuh kelompok yang menjadi sasaran penerima manfaat bisa terus melanjutkan dan mengembangkan program ini. Sehingga program ini bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi kelompok tenun lainnya," harap Rambu.*** Dion K