Kelompok Tenun di TTS Bakal Dibantu Duta Besar Selandia Baru Selama Dua Tahun

- 30 Maret 2022, 22:01 WIB
Suasana launching program peningkatan ekonomi perempuan melalui tenun ikat di Yayasan Sanggar Suara Perempuan, Selasa 29 Maret 2022
Suasana launching program peningkatan ekonomi perempuan melalui tenun ikat di Yayasan Sanggar Suara Perempuan, Selasa 29 Maret 2022 /Royan B/Dion K/Media Kupang

MEDIA KUPANG - Para penenun di Kabupaten Timor Tengah Selatan mendapatkan bantuan dari Duta Besar Selandia Baru.

Duta Besar Selandia Baru akan membantu para penenun yang berjumlah tujuh kelompok dari lima desa di TTS bakal dibantu selama dua tahun terhitung tahun 2022 sampai tahun 2023.

Bantuan yang diperoleh para penenun berasal program peningkatan ekonomi perempuan untuk keterampilan menenun.

Baca Juga: Tanggapi Permintaan Masyarakat Soal Wacana Tiga Periode, Presiden Jokowi Sebut Hal ini

Dan kelompok penenu yang mendapatkan program bantuan dari Selandia Baru ini merupakan kelompok binaan dari Yayasan Sanggar Suara Perempuan (SSP).

Selama dua tahun ke depan (2022 dan 2023), ke tujuh kelompok tenun akan diberikan pelatihan pewarnaan benang, pelatihan menjahit kreasi kain tenun, pelatihan pemasaran dan analisis usaha online maupun offline dan melakukan penguatan pembinaaan kelompok tenun.

Direktur Yayasan SSP, Rambu Atanau Mella didampingi Sarah Debora Doeka kepada wartawa, Rabu 30 Maret 2022 mengatakan, program peningkatan ekonomi perempuan yang didapat setelah proposal yang diajukan disetujui.

Baca Juga: Insentif Anggota Linmas di TTS Rp500 Ribu Pertahun, Kasat Pol PP Singgung Janji Politik Bupati

"Pada Tahun 2021 kita dapat panggilan untuk membuat proposal dari Duta Besar New Zealand. Kita coba ajukan proposal peningkatan ekonomi perempuan lewat menenun dan puji Tuhan proposal kita diterima. Sehingga dua tahun ke depan, kita bersama Duta Besar New Zealand akan mendampingi dan melatih tujuh kelompok tenun di Kabupaten TTS," ungkap  Rambu Atanau.

Untuk diketahui, launching program tersebut sendiri sudah dilakukan pada 29 Maret, kemarin.

Selain menggelar pelatihan dan pendampingan, lewat kerja sama tersebut, juga dibangun satu unit rumah tenun di Desa Noinbila.

Nantinya rumah tenun tersebut akan dimanfaatkan sebagai tempat menenun, tempat pelatihan menenun dan pewarnaan serta dijadikan galeri untuk memajang aneka hasil tenun ikat dan kreasi berbahan kain tenun.

Baca Juga: Cetak Dua Gol, Bruno Fernandez Bawa Portugal ke Piala Dunia 2022

"Lewat bantuan Duta Besar New Zealand, saat ini kita sementara membangun satu unit rumah tenun ikat," ujar wanita berkaca mata ini saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu 30 Maret 2022.

Selain untuk meningkatkan ekonomi keluarga, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mendesain aneka kreasi berbahan kain tenun, meningkatkan kapasitas para penenun dan menghasilkan kain tenun yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pasar.

Rambu berharap, jika nantinya program ini berakhir, ketujuh kelompok yang menjadi sasaran dari program tersebut bisa tetap melanjutkan dan menularkan segala hal positif yang didapat untuk kelompok tenun lainnya.

Baca Juga: Daftar Negara - negara yang Telah Lolos Piala Dunia 2022, Zona Asia Ada 5 Perwakilan

"Kalau dua tahun Program ini sudah berakhir, kita berharap tujuh kelompok yang menjadi sasaran penerima manfaat bisa terus melanjutkan dan mengembangkan program ini. Sehingga program ini bisa memberikan dampak yang lebih besar bagi kelompok tenun lainnya," harap Rambu.*** Dion K

Editor: Royan B


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah