Karena dikhawatirkan muncul longsor yang bisa saja berakibat pada munculnya awan panas yang diakibatkan oleh hujan yang lebat di puncak gunung.
Marsianus juga mengaku sudah memantau langsung serta melihat pos pemantau Gunung Api Ile Lewotolok untuk mendapatkan informasi terkait bahaya dari gunung itu.
"Kita sudah antisipasi. BPBD sudah siap dan pada dasarnya kita sudah siap jika terjadi hal yang tidak diinginkan," tambah dia.
Kendala yang terjadi di lapangan saat ini adalah masih ada beberapa warga di sejumlah desa yang berpotensi terdampak longsoran enggan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman.
Baca Juga: Tak Pulang Rumah Hingga Malam Hari, ASN di Lembata Ditemukan Esok Hari Dalam Kondisi ini
Baca Juga: Kakek 69 Tahun Cabuli Bocah TK Berusia 5 Tahun di Lembata
Sehingga ujar dia pemerintah berusaha mencari cara terbaik agar warga bisa terhindar dari bencana alam jika terjadi longsoran akibat meluapnya aliran lava.
Sebelumnya, Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok di Pulau Lembata, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, melaporkan bahwa material di puncak kawah gunung Ile Lewotolok semakin bertambah dan mengkhawatirkan.
"Saat ini karena kawah di puncak gunung itu cukup luas sehingga materialnya masih tertampung. Namun jika sudah penuh dan sama tinggi dengan puncak bibir gunung maka akan meluap," katanya.
Ia menjelaskan kini tinggal beberapa meter lagi sekitar 3-5 meter lagi material letusan dan erupsi yang ada di puncak kawah gunung itu akan meluap jika ada celah di puncak gunung itu.