Beach Library, Tempat Wisata Pantai dengan Akses Internet dan Baca Buku Gratis

1 Oktober 2022, 19:46 WIB
Simak beberapa perpustakaan pantai (Beach Library) sebagai tempat wisata yang menyediakan akses internet dan baca buku gratis. /Kolase foto diolah/Maria Kaina.

MEDIA KUPANG – Pada umumnya, di mana saja pantai identik dengan tempat wisata. Pantai senantiasa diburu para pengunjung ataupun wisatawan.

Pada akhir pekan, masa liburan atau di waktu luang, orang-orang akan berkunjung ke pantai, bermain di hamparan pasir, mandi di pinggir laut, berselancar, menikmati senja atau menyambut fajar, dan segala yang identik dengan keindahan pantai.

Berikut ini, MediaKupang.com menghimpun berbagi informasi tentang pantai sebagai tempat wisata yang menyediakan askes internet dan baca buku gratis.

Baca Juga: Adik Perempuan Advokat HAM Diculik dan Dianiaya, Tim GALAK Mengadu ke Komnas HAM.

Dilansir dari Vagansa.com yang dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa pantai yang selain terkenal dengan keindahan, tapi juga memberi ruang baca buku gratis kepada pengunjung dengan adanya Beach Library (perpustakaan pantai).

Albena Beach Library, Bulgaria

Albena Beach Library, Bulgaria. Ya Fateeva

Albena Beach Library (ABL), sebuah perpustakaan pantai Laut Hitam, Albena, Bulgaria. Perpustakaan pantai ini dibangun pada tahun 2013, didesain oleh Herman Kompernas, arsitek berkebangsaan Jerman.

ABL sebagaimana dilansir Far Out Magazine, memiliki koleksi lebih dari 6.000 bacaan dengan ragam bahasa (lebih dari 15 bahasa) di dunia. Buku-buku ataupun bacaan disusun secara rapi di 140 rak putih.

Rak-rak buku didesain dengan bahan yang tahan terhadap panas matahari, angin kencang maupun hujan. Secara khusus di musim hujan, rak-rak buku ditutup dengan karpet vinyl.

Para pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, dapat membaca buku-buku secara gratis. Pengunjung pun dipermudah karena buku-buku telah disusun berdasarkan bahasa berbagai negara.

Kewajiban pengunjung adalah mengembalikan buku pada tempatnya seusai membaca. Pengelola perpustakaan pantai ini pun menerima buku-buku yang disumbangkan oleh pengunjung.

Metzitzim Beach Library, Israel

Metzitzim Beach Library, Israel. Jack Gues

Di Kota Tel Aviv, Israel, terdapat sebuah perpustakaan pantai di Pantai Metzitzim. Seperti perpustakaan pantai lainnya, tujuan didirikan perpustakaan ini untuk menciptakan ruang baca gratis bagi wisatawan.

Dilansir The Jerusalem Post, perpustakaan di Pantai Metzitzim berupa kereta roda dua yang ditempatkan di kawasan pejalan kaki. Perpustakaan ini menampung lebih dari 600 buku.

Baca Juga: Bantu KPK, Kapolri Siapkan 1.800 Personel Polisi Jemput Gubernur Papua Lukas Enembe Tersangka Dugaan Korupsi

Umumnya, koleksi buku-buku berbahasa Ibrani, Arab, Inggris, Rusia, dan Prancis. Selain itu, pemerintah setempat juga menyediakan akses internet gratis yang bisa dimanfaatkan wisatawan untuk mengakses bacaan-bacaan elektronik (e-Book).

Menariknya, di perpustakaan pantai Metzitzim tidak ada petugas khusus ataupun pustakawan yang mengawasi perpustakaan tersebut. Wisatawan bebas mengambil buku-buku untuk dibaca secara gratis.

Hanya butuh kesadaran dan tanggung jawab wisatawan untuk mengembalikan buku pada tempatnya setelah dibaca.

Kimolos Beach Library, Cyclades, Yunani

Kimolos Beach Library, Yunani. Maria G. Kaina

Vagansa.com melansir Greece High Definition, di pantai Kimolos, kepulauan Cyclades, Yunani, terdapat perpustakaan yang bisa diakses pengunjung. Perpustakaan pantai di Kimolos dibikin unik, rak buku berbentuk perahu.

Perpustakaan ini dibangun oleh Eleni Teknopoulou, seorang pelukis. Eleni membuat perpustakaan ini dalam empat desain berbeda.

Proyek perpustakaan pantai ini hadir berkat donasi dari AK Laskaridis Charitable Foundation dalam program Sea Change Greek Islands pada tahun 2019 lalu. Tujuan dari program ini adalah mengurangi sampah plastik sekali pakai, menjaga laut dan pantai agar tetap bersih.

Dalam program tersebut, orang-orang Kimolos (Kimolist) diberdayakan untuk mengelola secara baik lokasi wisata pantai. Mereka membuat desain yang menarik, dibangun di pinggir pantai untuk mengurangi sampah.

Rak sebagai tempat menyimpan buku yang dapat dibaca secara gratis, memampukan pengunjung untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Sharjah Beach Library, Uni Emirat Arab

Sharjah Beach Library, Uni Emirat Arab. Ae Kabayan

Di Uni Emirat Arab, ada sebuah gerakan yang bertujuan untuk membiasakan semua kalangan masyarakat gemar membaca. Pantai sebagai tempat wisata dimanfaatkan untuk membangun perpustakaan pantai.

Gerakan yang dinamakan Sharjah Beach Library Initiative ini pertama kali diwujudkan di Al Khan, sebuah daerah (destinasi wisata budaya) di pinggiran selatan Kota Sharjah.

Gerakan ini merupakan kerja sama Sharjah World Book Capital Office dengan Knowledge without Borders, Sharjah Municipality, Sharjah Investment and Development Authority, dan Sharjah Ladies Club.

Baca Juga: Takhta Suci Vatikan Jatuhkan Sanksi kepada Uskup Belo? Tokoh Timor Leste itu Dituduh Lakukan Pelecehan

Gerakan ini bertujuan mendorong anak-anak dan orang tua untuk memanfaatkan lebih banyak waktu dengan membaca yang sudah dikampanyekan sejak tahun 2010.

Berawal dari Pantai Al Khan, pantai-pantai di Kota Sharjah seperti For Fakkan, Kite Beach, Jumaira Beach (Dubai), dan pantai lainnya pun kemudian dibangun perpustakaan.

Terdapat lebih dari 100 judul buku di setiap pantai yang bisa diakses pengunjung. Adapun aturannya, pengunjung harus menjaga buku agar tidak basah, mengembalikan buku pada rak setelah dibaca.

Selain itu, pengunjung diminta untuk tidak merusak atau menghilangkan buku. Juga tidak diperkenankan menambah koleksi bacaan tanpa sepengetahuan pengelola.

Atas inisiatif itu, pada tahun 2019 lalu UNESCO menobatkan Sharjah sebagai Ibu Kota Buku Dunia. Penobatan itu sebagai apresiasi karena berbagai pihak di Kota Sharjah telah giat dalam mendukung dan mengkampayekan pentingnya membaca.***

Editor: Efriyanto Tanouf

Sumber: VAGANSA

Tags

Terkini

Terpopuler