MEDIA KUPANG - Peristiwa pengambilalihan Ibukota Afganistan oleh militan Taliban dan penarikan pasukan serta diplomat barat dari wilayah Afganistan dengan meninggalkan penduduk setempat disesalkan mantan militer Inggris.
Mantan tentara yang pernah bertugas di negara itu, mengatakan peristiwa itu sungguh mengharukan.
Reaksi paling marah dan paling pahit para veteran Inggris ini bukan tanpa alasan sebab Inggris mengirimkan jumlah pasukan terbanyak kedua ke Afghanistan, setelah Amerika Serikat.
Baca Juga: Begini Penampakan Militan Taliban saat Kuasai Ibukota Afganistan
Jack Cummings kehilangan kakinya saat bertarung di pedesaan, dan men-tweet di
"bangaversary" - istilah skuaddie untuk peringatan ledakan - "Apakah saya kehilangan kaki saya untuk apa-apa, sepertinya. Apakah teman saya mati di sia-sia. Ya."ujar Jack seperti diberitakan Euronews, Rabu 18 Agustus 2021.
Mantan spesialis penjinak bom itu melayani dua tur dengan Resimen Insinyur 101 di Afghanistan dan berkompetisi di Invictus Games
Dia menceritakan bagaimana tentara Inggris memberikan Afghanistan "pelatihan terbaik", dan menggambarkan sebagai "memilukan" pengalaman negara "naik secepatnya" dalam waktu sekitar seminggu.
Veteran Inggris lainnya Boris Jhonson juga telah menyatakan frustrasi yang parah. Parlemen Inggris ditarik kembali pada hari Rabu untuk debat Afghanistan, tapi mantan pertahanan - pertahanan Johnny Mercer yang disimpan di negara itu sebagai tentara adalah dasar tentang penanganan acara oleh pemerintah Konservatifnya sendiri.
"Parlemen sedang ditarik. Jadi apa? Bandara dikepung," katanya kepada Euronews.
Boris Johnson mengatakan dia tidak ingin Afghanistan menjadi tempat terorisme, " itu tidak berarti apa-apa bagi keluarga mereka yang kehilangan putra dan putri mereka dalam perang ini."katanya.
Sekedar tahu,hanya dalam tempo 10 hari sejak penarikan pasukan pimpinan asing pimpinan Amerika Serikat dari Afghanistan, Taliban akhirnya berhasil menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan pada Minggu 15 Agustus 2021.
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bahkan dilaporkan sudah mengungsi ke Oman dan menyerahkan kekuasaan negara ke tangan Taliban Tak hanya sang presiden, setelah ibu kota ditaklukkan, ribuan warga Afghanistan juga mencoba melarikan diri dari negara itu.***