Kementerian Luar Negeri Indonesia Evakuasi WNI di Turki Akibat Gempa Bumi Dahsyat

7 Februari 2023, 17:34 WIB
Reruntuhan akibat gempa bumi di Turki /Reuters /AS Rabasa

MEDIA KUPANG - Gempa bumi dahsyat di Turki menarik perhatian dunia karena korbannya sangat banyak.

Empat ribuan lebih warga meningga pada peristiwa alam yang hebat dan mematikan tersebut.

Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Turki pun kena imbasnya. Pemerintah Indonesia melalui kementerian Luar Negeri dan kedutaan besar Indonesia untuk Turki pun berusaha mengevakuasi WNI.

Baca Juga: Wanita Diduga Pelaku Penculik Anak Ditangkap dan Diamankan Polsek Oebobo

Dilansir dari jatimantaranews.com, Kementerian Luar Negeri RI akan mengevakuasi sebanyak 104 WNI terdampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8 yang mengguncang bagian selatan Turki pada Senin 6 Februari 2023, menuju ibu kota Ankara.

"Tim KBRI Ankara sedang menuju lokasi untuk mengevakuasi 104 WNI dari lima titik, yaitu Gaziantep, Kahramanmara, Adana, Hatay, dan Diyarbakr. Mereka akan dievakuasi ke Ankara," ujar Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah dalam konferensi pers yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa.

Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal mengemukakan bahwa tim KBRI Ankara sedang dalam perjalanan menuju Provinsi Gaziantep dan empat titik lainnya untuk mengangkut 104 WNI yang harus segera dievakuasi.

Baca Juga: Wakil Bupati Manggarai Pantau Proses Evakuasi di Lokasi Longsor

Dia mengatakan, para WNI tersebut harus dievakuasi ke Ankara karena mereka sudah tidak memiliki tempat tinggal yang layak. Sementara itu, rumah penampungan atau safe house yang disiapkan oleh pemerintah setempat sudah melebihi kapasitas.

"Untuk saat ini, mereka ada yang tinggal di masjid, stadion olahraga, dan di tenda-tenda di lapangan," kata Iqbal.

Selain itu, KBRI Ankara juga akan mengevakuasi korban WNI yang mengalami luka-luka akibat gempa.

Hingga 7 Februari 2023, tercatat 10 WNI mengalami luka-luka, empat di antaranya sudah mendapat perawatan di rumah sakit setempat, sedangkan enam lainnya, termasuk enam orang yang mengalami patah tulang akan dievakuasi untuk kemudian dirawat di rumah sakit di Ankara.

Baca Juga: Hujan Deras Tumbangkan Tiang Listrik dan Terjadi Banjir di Manggarai Timur

Tim penyelamat melakukan pencarian korban yang selamat di bawah reruntuhan pascagempa di Diyarbakir, Turki, Senin 6 Februari 2023.

Ratusan orang di Turki dan Suriah meninggal dunia akibat gempa bumi bermagnitudo 7,8 yang mengguncang kedua negara bertetangga itu.

Iqbal menuturkan bahwa proses evakuasi memang tidak mudah karena harus dilakukan di tengah kondisi dingin dengan suhu cuaca sekitar minus 7 derajat Celcius dan badai salju.

"Proses evakuasi sangat sulit untuk dilakukan pemerintah Turki karena selain kekuatan gempa yang luar biasa besar, dengan lebih dari 10.000 bangunan hancur, tetapi juga cuaca ekstrem yang mana dalam dua pekan terakhir ini terjadi badai salju sehingga sulit sekali melakukan pergerakan-pergerakan," ucap Iqbal.

Baca Juga: Urutan Kabupaten Termiskin di NTT Tahun 2022 Sesuai Data BPS

Sebelumnya, gempa susulan terus mengguncang Turki setelah bagian tengah dan tenggara negara ini, serta juga Suriah utara, dilanda gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,8.

Korban tewas akibat gempa di Turki telah meningkat menjadi 3.381 jiwa, dengan 15.834 terluka, berdasarkan laporan dari sebuah kantor berita Turki pada Selasa, mengutip otoritas manajemen bencana dan darurat Turki (AFAD).

KBRI Ankara menjelaskan bahwa wilayah utama yang terdampak gempa bumi di Turki meliputi 12 daerah, yaitu Adana, Adyaman, Kahramanmara, Gaziantep, Diyarbakr, Hatay, Kilis, anliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, Elbistan.

Baca Juga: Pelantikan BPD 50 Desa Se-kabupaten Manggarai Timur

KBRI Ankara menyebutkan terdapat sekitar 6500 WNI yang terdata tinggal di seluruh Turki. Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang bertempat tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Sebagian besar WNI berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat, serta pekerja di organisasi internasional.***

Editor: AS Rabasa

Sumber: Jatim Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler