Network
MEDIA KUPANG - Situasi ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang semakin meningkat memaksa pemerintah Ukraina melatih warganya menggunakan senjata api.
Warga Ukraina yang bekerja di perkantoran dibawa militer ke lapangan tembak untuk dilatih cara menggunakan senjata.
Warga sipil yang menjadi relawan ini dilatih oleh Pasukan Pertahanan Teritorial negara yang baru dibentuk tahun lalu, seperti dikutip Media Kupang dari VICE pada 3 Januari 2022.
Baca Juga: Peningkatan Tentara Bayaran di Ukraina Diungkap Leonid, Perang Rusia - Ukraina Kian Dekat?
Peserta latihan melakukan simulasi peperangan seperti bersembunyi di dalam bangunan yang ditempati “musuh”, memasuki ruangan, dan berlutut untuk menembak. Selain itu mereka juga dilatih memegang, membidik, dan bergerak dengan senjata.
Selain dilatih memegang senjata, diketahui ribuan warga Ukraina telah mendaftar untuk kursus bela diri baik secara langsung maupun online. Mereka mendaftar untuk mempertahankan ibukota Kyiv dan kota-kota besar lainnya di Ukraina.
“Orang-orang di kota besar terbiasa dengan kenyataan bahwa konflik itu jauh dari mereka. Sekarang mereka akan sadar bahwa perang mungkin akan datang,” ujar instruktur Sergiy Vyshnevsky seperti dikutip dari AFP.
Baca Juga: Ukraina dan Rusia Memanas, Cek Kekuatan Masing - Masing Negara Jika Terjadi Perang
Sementara seorang ibu, Mariana warga Ukraina mengatakan kepada The Times bahwa banyak orang Ukraina telah belajar untuk hidup dengan ancaman invasi potensial sejak Rusia mencaplok Krimea pada tahun 2014, dan mengatakan bahwa bukan hal yang aneh bagi Rusia untuk sesekali meningkatkan penempatan pasukan di dekat perbatasan.
