Network
MEDIA KUPANG - Pasukan Ukraina dan peralatan tempurnya yang kini tengah digunakan dalam misi perdamaian PBB segera ditarik pulang pihak Ukraina. Para pasukan itu ditarik pulang untuk memperkuat negeranya yang kini sedang diinvasi Rusia.
"Kami telah menerima pemberitahuan dari Ukraina terkait penarikan kembali peralatan dan kontribusi mereka dalam perdamaian," kata seorang juru bicara PBB, dikutip dari pemberitaan Reuters, Kamis 11 Februari 2022.
Juru bicara PBB itu mengungkapkan, saat ini PBB sedang mengevaluasi dan memikirkan dampak akibat hal dari penarikan pasukan tersebut.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Rawat Inap RSUPP Betun Senilai Rp32,8 Miliar Tak Selesai Tepat Waktu
"Saat ini kami masih mengevaluasi apa dampak penarikan ini terhadap misi kami dan bagaimana cara kami mengurangi dampak tersebut," lanjutnya.
Meski demikian, penarikan pasukan tersebut belum jelas kapan akan di lakukan pihak Ukraina.
Juru bicara PBB membuat pengumuman hari Kamis, mengatakan ini termasuk sekitar 250 tentara yang bertugas di Kongo, yang penarikannya diumumkan hari Rabu serta 36 petugas staf dan ahli, dan 22 petugas polisi.
Selain Kongo, Ukraina bertugas di lima wilayah operasi penjaga perdamaian lainnya di Mali, Siprus, Abyei dan Sudan Selatan dan Kosovo.
Kontingen nasional Ukraina di kamp DR Kongo Bunia dianugerahi medali PBB Untuk Layanan bagi Perdamaian. Ukraina mengajukan penarikan mundur seluruh pasukan perdamaian yang bertugas di bawah bendera PBB, termasuk alat berat dan persenjataan tempur, seperti dilaporkan juru bicara PBB Stephane Dujarric hari Jumat, (11/3/2022). (Sumber: Ukraine Ministry of Defense)
