MEDIA KUPANG - Tepat setelah pukul 3 pagi pada 5 Agustus 1962, hanya beberapa jam setelah berdebat dengan kekasihnya Jaksa Agung AS saat itu Robert F. Kennedy di perkebunannya di Brentwood, California, tubuh telanjang dan tak bernyawa Marilyn Monroe dilaporkan ditemukan oleh pengurus rumah tangganya.
Seperti ceritanya, bintang glamor itu dikelilingi oleh beberapa botol obat tidur dan, sekitar satu jam kemudian, polisi tiba di tempat kejadian.
Tetapi beberapa orang mengatakan itu tidak persis bagaimana hal itu terjadi. "Tidak, dia tidak [mati di rumah]," kata pemilik perusahaan ambulans Walter Schaefer dalam film dokumenter Netflix baru "The Mystery of Marilyn Monroe: The Unheard Tapes," Yang akan tayang Rabu sebagaimana dilansir Media Kupang dari Newyork Post.
Salah satu mantan pengemudinya, Ken Hunter, telah dikirim ke rumah Monroe pada malam kematiannya. Schaefer mengatakan bahwa superstar layar perak itu koma, tetapi hidup,
ketika Hunter menjemputnya dan mulai membawanya ke ruang gawat darurat di Santa Monica.
Baca Juga: Misteri Hilangnya Pesawat MH370 Beserta 239 Orang Mulai Terkuak, Pakar Temukan Lokasinya
Dan penulis John Sherlock mengklaim bahwa psikiater terakhir Monroe, Dr. Ralph Greenson, memberi tahu dia, bertahun-tahun setelah kematian Monroe, bahwa dia masih hidup di rumah dan sedang diangkut dengan ambulans ke Pusat Kesehatan Saint John ketika dia meninggal dalam perjalanan.
"Dia meninggal di ambulans," kata Sherlock dalam film dokumenter itu sebagaimana dilansir Media Kupang dari Newyorkpost. “Kemudian mereka membawanya kembali ke rumah. [Greenson] memberi tahu saya bahwa dia ada di ambulans.”katanya.
Daya tarik Monroe yang cantik dan glamor tidak dapat disangkal. Namun, enam dekade setelah kematiannya yang tragis, keadaan di sekitar kematiannya tetap diselimuti kontradiksi dan konspirasi.
"Apa yang saya pelajari adalah informasi yang mengubah sepenuhnya apa yang kami pikir kami ketahui tentang kematian misteriusnya," kata narator film dokumenter itu, penulis Anthony Summers, dalam film tersebut. "Dan menunjukkan bahwa keadaan kematiannya ditutup-tutupi."
Selama bertahun-tahun, mereka yang paling dekat dengan bom "Gentleman Prefer Blondes" dimana secara diam-diam mempertanyakan apakah bunuh diri yang disengaja, overdosis barbiturat yang tidak disengaja yang secara resmi telah diputuskan sebagai penyebab kematiannya atau pembunuhan bermuatan politik adalah penyebab sebenarnya dari kehancurannya.
Baca Juga: Sebab Kematian Agustinus Leyong Tolok Masih Tersungkup Misteri
Dalam dokumen sutradara Emma Cooper, Summers penulis buku 1985 “Goddess: The Secret Lives of Marilyn Monroe” menggali rekaman audio dari lebih dari 650 wawancara yang dia lakukan selama beberapa dekade dengan teman dan lawan main Monroe, serta pejabat pemerintah, untuk membebaskan kerangka yang dulu tertutup dari penderitaan diva yang disiksa.