Minta Perempuan Afghanistan Berhenti Mengemudi, Rezim Baru Taliban Dianggap Melanggar Kemanusiaan

- 5 Mei 2022, 20:27 WIB
Ilustrasi. Perempuan Afghanistan dilarang mengemudi oleh Taliban. /Pixabay/Gusstavobraz
Ilustrasi. Perempuan Afghanistan dilarang mengemudi oleh Taliban. /Pixabay/Gusstavobraz /

MEDIA KUPANG – Aktivitas perempuan Afganistan di lingkungan sosial terus dibatasi oleh kepemimpinan Taliban.

Kaum perempuan Afganistan diminta untuk berhenti mengemudi. Alaasannya kegiatan mengemudi bagi perempuan dianggap liberal oleh Taliban.

Kini Afganistan di bawah kepemimpan Taliban mulai membatasi aktivitas mengemudi bagi para kaum perempuan setempat.

Baca Juga: Waspadai Hepatitis Misterius dan Tips Mencegah Dengan Cara Mengenali 7 Gejalanya

Pihak Taliban memastikan generasi yang akan datang tidak akan mendapat kesempatan untuk mengemudi seperti ibu mereka saat ini.

Kepemimpinan Taliban di Afganistan telah konsisten membatasi aktivitas perempuan di lingkungan sosial.

Kali ini, pejabat Taliban meminta instruktur mengemudi untuk berhenti mengeluarkan izin kepada perempuan Afghanistan.

Baca Juga: Kalahkan Machester City, Real Madrid Bakal Bertemu Liverpool di Babak Final Liga Champions

Adila Adeel, instruktur mengemudi berusia 29 tahun mengungkapkan permintaan pemerintah Taliban untuk berhenti mengeluarkan izin untuk perempuan Afghanistan.

Menurut pihak Talibanperempuan yang mengemudi di kota-kota besar Afghanistan, telah lama dianggap liberal.

Untuk itu, Taliban harus memastikan generasi berikutnya tidak akan memiliki kesempatan yang sama seperti ibu mereka.

"Kami telah diinstruksikan secara lisan untuk berhenti mengeluarkan surat izin mengemudi bagi perempuan ... tetapi tidak diarahkan untuk menghentikan perempuan mengemudi di kota," kata Jan Agha Achakzai, kepala Institut Manajemen Lalu Lintas Herat yang mengawasi sekolah mengemudi.

"Kami diberitahu untuk tidak menawarkan pelajaran mengemudi dan tidak mengeluarkan lisensi," katanya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari NDTV.

Baca Juga: Inovasi Baru Facebook, Kacamata Pintar Bisa Pakai Mengambil Foto, Terima Panggilan dan Bikin Video Pendek

Sebagai informasi, Taliban telah mengubah posisinya, dari pemberontak menjadi penguasa Afghanistan.

Sejak memiliki kekuasaan kembali di AfghanistanTaliban menjanjikan aturan yang lebih lunak dari periode sebelumnya, yang didominasi oleh pelanggaran hak asasi manusia.

Namun begitu, Taliban sampai sejauh ini masih membatasi hak-hak warga Afghanistan, terutama kaum perempuan yang dicegah kembali ke sekolah dan pekerjaan pemerintah.

"Saya secara pribadi mengatakan kepada seorang (penjaga) Taliban bahwa lebih nyaman bagi saya untuk bepergian dengan mobil saya daripada duduk di samping sopir taksi," kata Shaima Wafa saat dia berkendara ke pasar lokal untuk membeli hadiah Idul Fitri untuk keluarganya.

"Saya harus bisa membawa keluarga saya ke dokter di mobil saya tanpa menunggu saudara laki-laki atau suami saya pulang," katanya.

Baca Juga: Ucapan Lebaran Menteri Agama Yaqut Cholil Disambut Hujatan Netizen Gegara Sebut 7 Juta Anggota

Di sisi lain, Naim al-Haq Haqqani selaku kepala departemen informasi dan kebudayaan mengatakan tidak ada perintah resmi dari mereka.

"Tidak tertulis di mobil mana pun bahwa itu hanya milik pria," kata Fereshteh Yaqoobi, seorang wanita yang telah mengemudi selama bertahun-tahun.

"Bahkan lebih aman jika seorang wanita mengendarai kendaraannya sendiri," ujarnya menambahkan.

Sementara itu, sebagian besar perempuan Afghanistan telah berkomentar bahwa rezim baru Taliban terus mengeluarkan keputusan yang melanggar kemanusiaan.***

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah