Perkawinan Katolik Adalah Hadiah Bukan Sebuah Formalitas

- 6 September 2022, 08:12 WIB
Perkawinan Katolik
Perkawinan Katolik /AS Rabasa
 
MEDIA KUPANG - Gereja Katolik menganut paham Satu dan Monogami dalam perkawinan. Tidak ada istilah cerai dalam perkawinan Katolik. Hal tersebut dilatari dengan prinsip perkawinan merupakan anugerah dengan landasan pada amanat Kitab Suci 
 
Yesus mengajarkan tentang kekudusan perkawinan Katolik yang dilandasi cinta Allah. Cinta suami istri mengambil teladan cinta ilahi. 
 
Pada satu kesempatan, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa perkawinan merupakan hadiah, anugerah dari Tuhan.
 
 
“Perkawinan bukanlah formalitas yang harus dipenuhi.  Anda tidak menikah untuk menjadi Katolik dengan label, untuk mematuhi aturan, atau karena Gereja mengatakan demikian, atau untuk mengadakan pesta,” kata Paus pada acara pembukaan Pertemuan Keluarga Sedunia pada 22 Juni. 
 
Paus Fransiskus berbicara pada pembukaan Pertemuan Keluarga Sedunia di Aula Paulus VI Vatikan, 22 Juni 2022. 
 
“Kamu menikah,” lanjutnya, karena kamu ingin mendasarkan pernikahanmu pada kasih Kristus, yang sekuat batu karang.” 
 
“Kita dapat mengatakan bahwa ketika seorang pria dan seorang wanita jatuh cinta, Tuhan menawarkan mereka sebuah hadiah: pernikahan. 
Karunia luar biasa, yang memiliki kekuatan cinta ilahi di dalamnya: kuat, abadi, setia, mampu pulih setelah kegagalan atau kerapuhan apa pun,” lanjut Paus Fransiskus. 
 
Paus Fransiskus dan sekitar 2.000 keluarga dari seluruh dunia juga mendengarkan kesaksian dari pasangan dan individu yang sudah menikah dengan kisah mengatasi tantangan luar biasa atau melayani orang lain. 
 
Pertemuan Keluarga Sedunia ke-10, yang akan berakhir pada 26 Juni, mencakup tiga hari pembicaraan dari umat Katolik awam tentang topik-topik yang berkaitan dengan perkawinan dan keluarga serta Adorasi dan Ekaristi juga dijadwalkan. 
 
"Dalam perkawinan, Kristus memberikan diri-Nya kepada Anda, sehingga Anda memiliki kekuatan untuk memberikan diri Anda satu sama lain,” ungkap Paus Fransiskus. 
 
“Berani menjalani kehidupan dengan berkeluarga bukanlah misi yang mustahil,” tambahnya. 
“Dengan rahmat sakramen, Allah menjadikannya perjalanan yang indah untuk dilakukan bersama-Nya, tidak pernah sendirian.” 
 
“Keluarga bukanlah cita-cita yang indah, tidak dapat dicapai dalam kenyataan. 
Tuhan menjamin kehadiran-Nya dalam perkawinan dan keluarga, tidak hanya pada hari perawinan Anda, tetapi sepanjang hidup Anda.
Dan dia mendukung Anda setiap hari dalam perjalanan Anda,” tutupnya.***

Editor: AS Rabasa


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x