Baca Juga: Bendungan Napun Gete, Mahakarya Jokowi Untuk Sikka
Mardani mengatakan, saat Jokowi membagikan suvenir kepada masyarakat yang sudah diketahui berkerumanan itu, seharusnya bisa diantisipasi sebelumnya.
"Ini bukan yang pertama Pak Jokowi bagi-bagi suvenir atau nasi kotak yang menimbulkan kerumunan. Sebelumnya bagi-bagi nasi kotak, kemarin bagi-bagi suvenir. Jika itu sudah dipersiapkan di mobil, namanya bukan spontanitas," terangnya.
"Harusnya istana bisa antisipasi dalam kunker, kalau ada potensi kerumunan," tambahnya.
Anggota DPR dari NTT
Aksi Jokowi juga mengundang komentar dari anggota DPR asal Manggarai NTT, Benny K. Harman. Dirinya bahkan membandingkan peristiwa Jokowi dengan kerumunan menyambut kedatangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab di Bandara Soekarno-Hatta, pada 10 November 2020 lalu.
Kemudian, pada tanggal 13 November 2020, kerumunan kembali terjadi saat Habib Rizieq ke Megamendung, Bogor, untuk mengunjungi ponpesnya. Akibat peristiwa di Megamendung itulah, Rizieq jadi tersangka.
Selain itu, Rizieq juga ditetapkan sebagai tersangka kasus kerumunan di kediamannya di Petamburan, Jakarta Barat. Rizieq kini harus tinggal didalam jeruji besi, di Rutan Polda Metro Jaya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut, Air Kunci Kemakmuran di NTT