DPR hingga Mantan Petinggi Polri Soroti Kasus Penembakan Brigadir J yang Penuh Kejanggalan

- 24 Juli 2022, 13:10 WIB
Ilustrasi Penembakan. Komnas Perempuan minta publik untuk hentikan spekulasi soal kasus kematian Brigadir J.
Ilustrasi Penembakan. Komnas Perempuan minta publik untuk hentikan spekulasi soal kasus kematian Brigadir J. /Pixabay/

"Pelecehan seksual atau verbal, ini harus jelas. Beritanya menodongkan pistol, itu seharusnya pengancaman bukan pelecehan," katanya.

Junimart mempertanyakan apakah sesederhana itu alasan yang melatarbelakangi peristiwa polisi  tembak  polisi tersebut, sehingga menewaskan  Brigadir J.

Ia berpendapat bahwa Polri harus bertindak objektif dalam pengusutan kasus tersebut, karena insiden saling tembak antaranggota polisi tanpa alasan yang jelas dan rasional tentunya tak bisa diterima masyarakat umum dan akal sehat.

"Apakah sesederhana itu masalahnya, sehingga terjadi saling menembak? Apakah Bharada E dalam posisi overmacht (keadaan memaksa, Red) atau noodweer (pembelaan terpaksa, Red)?" tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) pun buka suara menyoroti proses pengusutan kasus penembakan terhadap Brigadir J yang terjadi di kediaman Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Wakil Koordinator KontraS Rivanlee Anandar menyebut, pihaknya mencatat ada sejunmah kejanggalan dalam pengusutan kasus itu.

"Dari beberapa kronologis yang disampaikan Polri, terdapat beberapa kejanggalan yang sifatnya tak masuk akal," kata dia kepada Pikiran-Rakyat.com pada Kamis, 14 Juli 2022.

Rivanlee merinci sejumlah kejanggalan dalam pengusutan kasus itu diantaranya seperti, disparitas waktu yang cukup lama antara peristiwa dengan pengungkapan ke publik.

Kronologis yang berubah-ubah disampaikan oleh pihak kepolisian. Ditemukannya luka sayatan pada jenazah Brigadir J di bagian muka.

"Keluarga yang sempat dilarang melihat kondisi jenazah," ujarnya.

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah