DPR hingga Mantan Petinggi Polri Soroti Kasus Penembakan Brigadir J yang Penuh Kejanggalan

- 24 Juli 2022, 13:10 WIB
Ilustrasi Penembakan. Komnas Perempuan minta publik untuk hentikan spekulasi soal kasus kematian Brigadir J.
Ilustrasi Penembakan. Komnas Perempuan minta publik untuk hentikan spekulasi soal kasus kematian Brigadir J. /Pixabay/

Polisi mengklaim ambulans datang tapi tanpa sirine, sedangkan Ketua RT mengklaim tidak ada ambulans yang datang pada saat kejadian.

Kemudian terkait CCTV, awalnya Polisi mengatakan tidak ada CCTV di lokasi, tetapi dibantah oleh Ketua RT yang mengatakan bahwa CCTV diganti. Kemudian Polisi mengatakan bahwa CCTV di lokasi telah diambil untuk penyelidikan.

"Jadi kalau CCTV itu kan satu alat bukti mempermudah terungkapnya satu perkara, marilah kita positif thinking decoder itu ada di tangan penyidik digunakan untuk kepentingan penyidikan," tutur Ito Sumardi.

"Jadi ini memang tidak disampaikan ke masyarakat, mungkin belum sempat, tapi saya kira ini memang harus disampaikan 'Ini kita ambil untuk penyidikan' saya kira masyarakat tidak akan bertanya-tanya, karena tidak diomongin maka bertanya-tanya," ujarnya menambahkan.

Terkait kasus kematian Brigadir J sendiri, saat ini pihak kepolisian dan keluarga telah sepakat melakukan proses otopsi ulang yang rencananya akan dilakukan pada Rabu 27 Juli 2022.***

 

 

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah