Riwayat Senjata Api Glock-17 dan HS-9 dalam Prahara Penembakan Brigadir J

- 6 Agustus 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi senjata api yang digunakan dalam baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E
Ilustrasi senjata api yang digunakan dalam baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E /Pixabay/Janmarcustrapp


MEDIA KUPANG-Kematian Brigadir J  di rumah Irjen Pol Ferdy Sambo menyisakan sejumlah pertanyaan yang belum tersingkap. Salah satunya adalah jenis senjata yang digunakan dalam peristiwa berdarah bakutembak antar polisi. Senjata api yang digunakan oleh kedua polisi tersebut adalah senjata organik yang dipakai dalam tugas kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.

Kini, senjata api yang digunakan oleh Bharada E, sementara berada dalam pengujian balistik oleh Tim Laboratorium Pusat Forensik Polri untuk dilakukan uji balistik lebih lanjut. Pengujian ini merupakan salah satu proses dalam tahapan penyelidikan yang dikawal oleh Komnas HAM.

Dalam adu tembak itu, senjata api yang digunakan oleh Bharada E adalah senjata api jenis Glock-17 sedangkan yang digunakan oleh Brigadir J yakni senjata api jenis HS-9.

Baca Juga: Daftar Anggota Polri yang Dimutasi Akibat Tidak Profesional Tangani Kasus Kematian Brigadir J

Riwayat Glock-17
Dalam sejarah persenjataan, senjata api jenis Glock-17 dibuat pada tahun 1982 di Austria. Gaston Clok adalah warga negara Austria yang merancang senjatanya. Pistol ini diproduksi oleh Glock GmbH.

Tujuan pembuatannya untuk digunakan oleh aparat penegak hukum, professional di bidangnya dan pihak militer. Pistol ini dirancang menggunakan sistem keamanan safe action, penggunanya dapat merasakan sensasi aman, mudah digunakan dan cepat dalam bereaksi makanya dianjurkan untuk digunakan dalam situasi kritis.

Pistol Glock-17 memiliki berat sekitar 0,62 kilogram ketika tanpa tabung wadah peluru, sementara ketika berada dalam komposisi lengkap dengan magasin beratnya mencapai 0,91 kilogram. Glock-17 berukuran kaliber 9×9 milimeter, kapasitas magasin standarnya 17 peluru dengan kemungkinan tambahan mulai dari 19 sampai 33 butir. Sementara itu, panjang barell Glock-17 yakni 114 milimeter atau 4.49 inci.

Inovasi persenjataan di dalam negeri juga mengalami perkembangan. Kini, PT. Pindad Indonesia telah memproduksi senjata tangan sejenis Glock-17. Nama senjata tangan produksi Pindad, G2 Elite dengan ukuran 9×19 milimeter dan kapasitas magasin mencapai 15 butir peluru.

Riwayat HS-9
HS-9 merupakan pistol semi otomatis pabrikan HS Produkt. Pabrik berdiri pada tahun 1991, berkantor di kota Ozalj-Kroasia. Berbagai fasilitas manufakturnya direlokasi ke Karlovac pada tahun 2000. HS produk didirikan oleh Ivan Žabčić dan Marko Vuković. Keduanya adalah insinyur mekanik. Senjata yang dihasilkan dari pabrik HS produk, merupakan buah kerja kolaborasi antara Žabčić sebagai perancang senjata dan Vuković sebagai ahli senjata yang memiliki pengalaman tempur sebagai veteran Perang Kemerdekaan Kroasia.

Perkembangan pabrikan HS mendapat ganjaran melalui sertifikat ISO 9001: 2015 En ISO 9001:2015. Sertifikasi ini sebagai landasan untuk pengembangan, pembuatan bagian-bagian pistol, pistol, senapan serbu dan suku cadangnya.

Halaman:

Editor: Ardy Milik

Sumber: jpninfo.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x