Jadi setiap kg LPG, konsumen mendapatkan subsidi Rp14.250.
“Jadi kalau setiap kali beli LPG 3kg, kita bayangkan maka mereka mendapatkan Rp42.000 lebih,” terangnya.
Khusus untuk anggaran subsidi BBM saja, Sri Mulyani mengatakan terjadi pembengkakan yang luar biasa, yakni dari Rp 18,5 triliun menjadi Rp 252,5 triliun.
“Ini untuk menahan syok harga dari luar karena ada perang. Kalau tidak ada shock absorber langsung menghantam ekonomi dan masyarakat. Mungkin ekonomi kita situasi berat. Maka APBN meredamnya dengan menambah jadi Rp 502,4 untuk subsidi BBM, LPG, listrik,” tutupnya.***