Anggota DPR RI Ansy Lema Kongres Parlemen Asia Pasifik yang Diselenggarakan di Bangkok, Thailand

- 30 Oktober 2022, 11:19 WIB
Ansy Lema menghadiri forum parlemen Asia Pasifik
Ansy Lema menghadiri forum parlemen Asia Pasifik /AS Rabasa /

MEDIA KUPANG - Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema, S.IP, M.Si yang akrab disapa Ansy Lema, kembali menorehkan sebuah prestasi.

Anggota DPR RI dari Nusa itu diutus mewakili Indonesia pada sebuah forum Internasional bersama beberapa orang lainnya.

Hal tersebut tentu saja menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat NTT karena salah satu Wakilnya berprestasi di kancah internasional.

Baca Juga: Aprilia Inka Ketua OSIS SMA Katolik St Fransiskus Xaverius Ruteng yang Baru, Siswa Berbeda Keyakinan

Sejauh ini, memang masyarakat NTT sudah mengenal sosok Ansy Lema sebagai seorang yang vocal memperjuangkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil)nya. 

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Ansy Lema, menghadiri Sidang Tahunan ke-30 Asia Pasific Parliamentary Forum (APPF) yang diselenggarakan di Gedung Parlemen Bangkok, Thailand. Kegiatan itu dimulai sejak 26 - 29 Oktober 2022.

Delegasi DPR RI ke Bangkok dipimpin langsung oleh Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani, beserta 8 anggota DPR RI yang tergabung dalam Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP).

Baca Juga: Presiden Arema Malang Mengundurkan Diri dari Jabatannya

Politisi yang akrab dipanggil Ansy Lema menjelaskan, Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) merupakan forum parlemen negara-negara di kawasan Asia Pasifik.

"APPF didirikan agar para anggota parlemen di negara-negara Asia-Pasifik dapat berkumpul untuk membicarakan berbagai masalah serta mencari solusi bersama di kawasan Asia Pasifik," ujar Ansy di Bangkok, Jumat 28 Oktober 2022.

Ansy menginformasikan, dalam Sidang Tahunan ke-30 tersebut hadir delegasi parlemen dari 28 negara anggota APPF. Sidang Tahunan digelar dalam tema: "Parlemen dan Pembangunan Berkelanjutan Pasca COVID-19."

Baca Juga: Anies Baswedan Buka Suara Tentang Calon Wakil Presiden yang Akan Mendampinginya pada Pilpres 2024

"Parlemen se-Asia Pasifik berangkat dari keprihatinan bersama bahwa pandemi COVID-19 telah mendatangkan masalah dan tantangan besar dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan. Pandemi meningkatkan angka kemiskinan, tidak tersedianya pangan, maraknya kekerasan terhadap perempuan dan diskriminasi gender, serta peningkatan emisi gas rumah kaca," tambahnya. 

Lebih lanjut Ansy menjelaskan, Sidang Tahunan ke-30 APPF menghasilkan lima solusi untuk pemulihan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik pasca Covid-19.

Pertama, mendorong kesetaraan gender. Sidang APPF mendorong upaya pemberdayaan perempuan untuk mengatasi krisis di masa depan dan penguatan partisipasi perempuan dalam pemulihan ekonomi pasca Covid-19.

Baca Juga: Makin Seru, Penanganan Kasus Dugaan Korupsi Proyek Terminal Kembur, Manggarai Timur

"Parlemen memainkan peran penting dalam memberdayakan perempuan, mengkaji dan mengamandemen undang-undang yang berpihak pada hak-hak perempuan, juga menghasilkan rekomendasi kebijakan dan alokasi anggaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada perempuan untuk berpartisipasi di tengah krisis," terangnya.

Kedua, memperkuat kerja sama dalam bidang politik dan keamanan. Delegasi APPF menekankan pentingnya promosi diplomasi parlemen untuk keamanan regional, memperkuat keamanan siber di kawasan Asia-Pasifik, dan memastikan pemulihan Covid-19 tetap menjunjung asas demokrasi, perdamaian, dan keamanan.

"Ketiga, memperkuat komitmen pembangunan berkelanjutan dalam ekonomi dan perdagangan di Asia-Pasifik. Delegasi APPF menyerukan konservasi keanekaragaman hayati dan aplikasi ekonomi hijau untuk pembangunan inklusif serta memperkuat konektivitas ekonomi digital di kawasan Asia-Pasifik."

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Bupati Purwakarta Gugat Cerai Suaminya Anggota DPR RI

Karena itu, parlemen memiliki tugas untuk menyelaraskan undang-undang, serta mendorong alokasi anggaran untuk pembangunan konektivitas dan infrastruktur digital di kawasan Asia-Pasifik.

"Keempat, memperkuat kerja sama regional di Asia Pasifik. Kerja sama regional sangat penting untuk mendorong pemakaian energi terbarukan demi mencapai netralitas karbon/emisi nol persen, mengembangkan layanan perawatan kesehatan dan memfasilitasi akses yang setara untuk perlindungan kesehatan primer, serta mempromosikan pariwisata dan keragaman budaya di Asia Pasifik."

Wakil rakyat dari NTT  ini juga menjelaskan, delegasi DPR RI sangat menekankan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik. Perdamaian adalah dasar dari kemajuan ekonomi di Asia-Pasifik.

"Karena itu, APPF harus menolak penggunaan senjata nuklir karena membahayakan keselamatan seluruh bumi. Bumi harus menjadi rumah yang nyaman dan damai bagi semua orang," katanya.

Baca Juga: Pendaftaran Panitia Pelatihan Kecamatan Pemilu 2024 Segera Dibuka, Lihat Persayaratannya

Ansy mengaku bahwa pengalaman Sidang Tahunan ke-30 APPF menjadi kesempatannya berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan anggota parlemen dari negara-negara lain.

"Berbagi cerita, masukan, dan pikiran dengan delegasi parlemen negara lain dapat memberikan asupan pengetahuan dan pengalaman kepada saya dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di Senayan," tutupnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: AS Rabasa

Sumber: Nttexpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x