Singgung Pinjaman Daerah, Gubernur NTT Minta Bupati Ikat Kaki Ketua DPRD Buang di Laut

12 Agustus 2022, 01:07 WIB
Gubenur NTT Viktor Laiskodat saat acara di Kewar, Kamis 11 Agustus 2022 malam /Ryohan B/Tangkapan Layar Youtube Biro Adpim Provinsi NTT

MEDIA KUPANG - Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Belu berkesempatan melakukan pertemuan dengan masyarakat adat di Kewar, Kecamatan Lamaknen pada Kamis 11 Agustus 2022 malam.

Momen kunjungan kerja Gubernur NTT dan acara pertemuan di Kewar ini diabadikan melalui akun youtube Biro Administrasi Pimpinan Provinsi NTT.

Tampak hadir dalam acara itu, Bupati Belu, Dokter Agus Taolin, Wakil Bupati Malaka, Kim Taolin, Ketua DPRD Belu Jeremias Manek Junior, Wakil Ketua DPRD Sipri Temu, Kepala Badan Keuangan Provinsi NTT, Sakarias Moruk.

Baca Juga: Misteri Pinjaman Daerah 200 Milyar, Tak Dibahas tapi Dibatalkan Bupati dan Ditolak DPRD Belu

Baca Juga: Renungan Harian Katolik Jumat 12 Agustus 2022, Musa Izinkan Kalian Ceraikan Isteri Tetapi Semula Tidak

Pada kesempatan itu, Gubernur NTT dalam sambutannya meminta pemerintah daerah khususnya Kabupaten Belu untuk terus menggenjot pembangunan dan menjaga agar masyarakat bisa keluar dari ketertinggalan dan kesulitan hidup.

Selain itu, Gubernur NTT meminta bupati melakukan pinjaman daerah untuk mendapatkan dana segar demi akselerasi pembangunan.

Menurutnya, pinjaman daerah perlu dilakukan karena struktur APBD yang ada tidak mampu membiayai semua program dan kegiatan yang telah direncanakan apalagi bangsa dan daerah sedang dalam masa sulit menghadapi pandemi covid, badai seroja dan penyakit ASF.

Karena itu, Gubernur meminta agar bupati dan DPRD duduk bersama mencari pinjaman daerah. Dia sempat menyinggung pinjaman daerah di Kabupaten Belu yang sampai saat ini belum bisa dilakukan dan sempat terjadi polemik saat pembahasan di DPRD Belu.

Baca Juga: Satgasus Merah Putih Pimpinan Irjen Ferdy Sambo, Resmi Dibubarkan Kapolri

Dengan nada bercanda, Gubernur Laiskodat meminta Bupati mengikat kaki ketua DPRD lalu buang ke laut.

"Makanya saya bilang pak bupati hae pinjam saja susah mo mati, itu ketua DPRD panggil san dong ikat dong pu kaki buang di laut ee. Masa tidak setuju-setuju juga ini barang (pinjaman daerah, red). Saya yakin setelah dari Kewar ini ada timbul sebuah gagasan, semangat  baru, kekompakan, keiginan untuk berubah," ujarnya disambut tawa.

Gubernur menegaskan agar jangan sekali-sekali pemimpin mengedepankan ego karena rakyat yang akan jadi korban.

"Kalau kita melayani ego kita maka  yang mati rakyat. Menjadi pemimpin, kehormatannya adalah pelayanan kepada masyarakat. Bukan bupati punya ego atau ketua DPRD punya ego," tegasnya.

Baca Juga: Beredar Chat dengan Pacar Diduga Milik Dokter Cantik yang Nyaris Bunuh Diri di Jembatan Liliba Kota Kupang

Menurutnya, dalam situasi yang sulit uang paling banyak tersedot untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat. Begitupun masyarakat yang mengalami masalah-masalah sosial dan ekonomi bisa dibantu langsung.

"Namun, semua hal yang direncanakan tidak akan terpenuhi karena anggaran yang terbatas. karena itu memang desain kita adalah kekurangan anggaran APBD itu harus kita lakukan peminjaman. Ini Pak Bupati ada pimpinan DPR untuk mulai agar pinjaman daerah. Itu untuk menyelamatkan rakyat. Jangan pernah menahan itu," pintanya.

Dia mencontohkan Pemprov NTT yang berhasil membangun 1.100 kilo meter jalan raya meski di tengah kesulitan karena pinjaman daerah.

Sebelumnya dilansir okentt.com, DPRD Belu dikabarkan kembali tak menyetujui usulan Pemerintah Daerah (Pemda) Belu yang merencanakan untuk mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp.200 milyar ke Bank NTT.

DPRD Belu yang sebelumnya menolak, lalu menyetujui usulan pinjaman ratusan milyar itu untuk dibahas namun kemudian harus kembali tak menyetujui setelah melakukan konsultasi dengan Badan Keuangan Provinsi NTT pekan lalu.

Kabar yang beredar, DPRD Belu tak menyetujui usulan rencana Pemda mengajukan pinjaman daerah untuk dibahas (paripurna) dalam sidang APBD murni tahun 2022.

Pasalnya, Badan Musyawarah (Banmus) telah memutuskan sidang APBD murni tahun 2022 dan saat ini tengah berlangsung.

Terkait kebenaran kabar tersebut, Ketua DPRD Belu, Jeremias Manek Seran Jr yang dikonfirmasi belum merespon hingga berita ini dirilis hari ini, Senin 22 November 2021.

Diketahui, DPRD Belu pada Rabu 17 November 2021 pekan lalu telah berkonsultasi dengan Badan Keuangan Provinsi NTT terkait usulan Pemda Belu untuk mengajukan pinjaman daerah Rp200 milyar ke Bank BTT.

Sebelumnya diberitakan, mayoritas Fraksi (7 dari 8 fraksi) di DPRD Belu kembali menyetujui usulan Pemerintah Daerah (Pemda) Belu yang merencanakan untuk mengajukan pinjaman daerah sebesar Rp.200 milyar ke Bank NTT.

Persetujuan mayoritas fraksi itu disampaikan dalam sidang dengan agenda penyampaian pemandangan umum fraksi-fraksi DPRD Belu yang berlangsung di ruang sidang, Senin 15 November 2021 malam.

Namun demikian, perlu ada pembahasan lagi dan harus dikonsultasikan ke Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kupang.

Padahal, DPRD Belu sebelumnya telah menolak pinjaman daerah ratusan milyar itu dengan alasan telah dibatalkan Pemda Belu dalam hal ini Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin.

Selain itu, DPRD Belu juga menolak pinjaman daerah karena mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. ***

Editor: Ryohan B

Tags

Terkini

Terpopuler