MEDIA KUPANG - Akhir-akhir ini muncul rumor yang menjadi perbincangan hangat publik. Rumor berkaitan dengan Presiden Joko Widodo.
Ditengarai ada isu yang dilemparkan ke publik tentang Presiden Joko Widodo yang akan menjadi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Baca Juga: Tiga Oknum Polisi Polres TTU Dilaporkan ke Propam karena Terlambat Bayar Hutang
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi isu dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024.
Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, isu tersebut justru hanya mengadu domba di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.
Sehingga dia memperingatkan agar semua kader PDIP waspada dengan isu tersebut.
“Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang,” ujar Politikus PDIP Ganjar Pranowo di Semarang, Minggu 30 Oktober 2022.
Baca Juga: Tranding, Manchester United Pajang Foto Nagita Slavina dan Putranya Rayyanza di Instagram Resmi Klub
Dia menilai dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai politik yang memahami bagaimana aturan dan relasi di parpol.
Jadi, kata Ganjar, ide menjadikan Presiden Jokowi sebagai Ketum PDIP adalah sebuah ‘kengawuran’ dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan.
Baca Juga: Warga Lamba Leda Keracunan Makanan di Pesta Sambut Baru
Lebih lanjut Ganjar menegaskan bahwa kongres partai sudah mengatur untuk suksesi ketua umum.
Oleh karena itu, isu Presiden Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP itu tidak benar.
Sementara itu, Ganjar meminta agar seluruh pendukung Presiden Jokowi melakukan konter isu tersebut supaya tidak menjadi bola liar.
Baca Juga: Ini Identitas Pasangan Suami Isteri yang Aniaya Asisten Rumah Tangga, Baru Setahun Menikah
“Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kami yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba,” jelasnya.
Dia menegaskan agar sukarelawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi pada tahun 2024.