Kisah Seorang Petani di NTT, Terharu saat Pindahkan Jambul Toga Wisuda Anaknya

- 28 Februari 2021, 09:11 WIB
Fransiskus Epa, saat pindahkan toga wisuda anaknya Novita Wea
Fransiskus Epa, saat pindahkan toga wisuda anaknya Novita Wea / Foto: Oscar Komodo Sablon/

“Biar kami orang tua hanya tamat SD, tapi kami berdoa dan terus berjuang agar bisa sekolahkan anak-anak, karena itu yang bisa kami titipkan bagi masa depan mereka yang lebih baik”, katanya.

Ia berharap, putri sulungnya itu, dapat menginspirasi adik-adik serta anak muda lainnya, setidaknya menjadi pengalaman dalam memberikan kebahagiaan bagi keluarga.

Kedua orang tua Novita mengadu nasib di kota Mbay Ibukota Kabupaten Nagekeo. Awalnya sang ayah menjadi sopir, namun setelah itu banting stir dengan membuat bedengan sayur, kemudian hasil sayuranya tersebut ia jual keliling di wilayah kota Mbay dan sekitarnya.

Baca Juga: Usai Terima Vaksinasi COVID-19, Disarankan Menunda Dahulu Pemeriksaan Payudara

Semangat yang tinggi dari sang ayah untuk menyekolahkan anak-anaknya, berbagai daya dan upaya terus dilakukan hingga rela menjadi buruh tani di sawah yang dibayar harian.

Sebab, tidak hanya Novi, kedua orang tuanya juga harus berjuang untuk menyekolahkan 4 orang adiknya yang tengah duduk di bangku sekolah, yakni; 1 orang di Politeknik Negeri Kupang, 2 orang di SMK Negeri Lego, 1 di bangku SMP, dan 1 orang di bangku SD.

Ia juga berpesan kepada yang masih berjuang untuk menyelesaikan pendidikan agar senantiasa mengingat jasa keluarga, khususnya orang tua.

“Bagi semua anak-anak yang masih di bangku kuliah, setinggi apapun kita belajar, yang pertama sekali, kita harus buat keluarga bahagia, yaitu kuliah sampai selesai”, pesan Fransiskus.***

 

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Storiloka


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah