PMKRI Alor Minta Auditor Periksa Pekerjaan Sekolah Di Kalabala Dan Pantar Alor Yang Dibiayai Kementerian

- 3 Maret 2022, 21:54 WIB
Ketua PMKRI Alor, Steven Momay ketika melakukan aksi demo
Ketua PMKRI Alor, Steven Momay ketika melakukan aksi demo /

 

MEDIA KUPANG - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santu Hendrikus II Cabang Alor minta pihak auditor atau penegak hukum untuk memeriksa pekerjaan proyek yang dibiayai dana Kementerian di sejumlah sekolah di Kabupaten Alor tahun anggaran 2021.

Seperti di Wilayah Kalabala Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD) dan sekolah di wilayah Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi NTT terkait kualitas atau pekerjaan yang rampung atau sudah selesai pekerjaannya atau belum.

Dikuatirkan Pemerintah Pusat termasuk auditor hanya mendapatkan laporan Asal Bapak Senang (ABS). Auditor semestinya harus sampai ke sekolah yang dimaksud untuk memastilan pekerjaan itu sudah selesai dan melihat kualitas pekerjaannya.

Ketua PMKRI ST.Hendrikus II Cabang Alor, Steven Momay kepada Wartawan di Kalabahi, pada Kamis 3 Maret 2022 mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahkan telah diberitakan oleh media terkait proyek pembangunan sejumlah Sekolah Dasar (SD) tahun anggaran 2021 di Kabupaten Alor yang dibiayai dana pusat (Kementerian) yang diduga belum selesai dan kualitasnya dipertanyakan.

Oleh karena itu, tegas Steven, pihak auditor harus melakukan pemeriksaan dan jujur mempublikasikan tentang progres proyek pekerjaan dan kualitas proyek pekerjaan yang dimaksud agar masyarakat tidak dirugikan.

"Kami minta auditor segera periksa dan umumkan kepada masyarakat. Jangan sampai bilang pekerjaannya telah selesai, kemudian hasil pekerjaannya setelah 1, 2 bulan hancur, atau sama sekali pekerjaannya belum selesai karena wilayahnya jauh kemudian dinyatakan telah selesai," tandas Steven.

Steven mengatakan, pekerjaan proyek yang dibiayai oleh Kementerian selama ini diduga luput dari pengawasan dari stakeholder maupun pemeriksa, padahal anggarannya mencapai puluhan bahkan mungkin ratusan miliaran rupiah.

"Kasihan masyarakat Kami ketika melihat orang datang dan nyatakan kerja telah selesai, padahal belum selesai atau tidak, atau kualitasnya bagaimana kemudian tidak mempertanyakan, apalagi kalau wilayah yang jauh. Untuk itu kita minta pihak yang berwenang untuk mengawasi hal ini, jangan sampai kami ditipu," tegas Steven.

Steven kembali menegaskan kepada pihak yang bertanggungjawab atau auditor untuk memeriksa proek pekerjaan di SD Kalabala dan sejumlah sekolah lainnya termasuk di Pulau Pantar, termasuk SD Blangmerang untuk mengetahui secara jelas pekerjaan sudan selesai atau belum.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x