Di Wakapsir-Alor, Seorang Ibu Tega Membunuh Anak Yang Baru Dilahirkannya

- 20 Agustus 2022, 14:23 WIB
Kapolsek ABAD dan para Kanitnya ketika memberikan keterangan pers
Kapolsek ABAD dan para Kanitnya ketika memberikan keterangan pers /

Setelah sampai di belakang kandang babi, terlapor mengangkat kain kebagian atas tubuhnya, kemudian membuka celana pendek dan celana dalamnya dengan cara menurunkan hingga sebatas betis kaki. Selanjutnya terlapor duduk seperti posisi membuang air besar (BAB), dan saat terlapor mengejang untuk BAB tersebut ternyata yang keluar adalah anak bayi.

Kemudian itu, jelas Mbau, terlapor menggendong bayi tersebut kearah depan dada dengan tangan kanan memegang bagian pantat bayi, sedangkan tangan kirinya memegang punggung hingga kepala bayi. Saat itu ari-ari bayi masih tergantung ditubuh korban/bayi tersebut, dan Bayi masih dalam keadaan hidup dengan menggerak-gerakkan kaki dan tangan serta menangis, namun suaranya tidak terlalu keras.

Melihat hal itu, ungkap Mbau, terlapor panik dan takut ketahuan jika telah melahirkan anak, sehingga terlapor langsung memegang leher bayi tersebut menggunakan kedua tangan terlapor kemudian terlapor meremas atau mencekik leher bayi tersebut kurang lebih 1 menit lamanya hingga bayi tidak bergerak dan menangis lagi sampai akhirnya bayi meninggal.

Setelah melihat bayi tersebut meninggal atau tidak bergerak atau menangis lagi, kemudian terlapor langsung membungkus mayat bayi tersebut bersama dengan ari-arinya dengan kain yang kebetulan saat itu terlapor melilitkan kain tersebut diperut terlapor. Lalu dengan kain tersebut terlapor segera membungkus bayi tersebut kemudian mayat bayi tersebut digendong menggunakan tangan kiri yg di rapatkan di dada kiri, kemudian sambil berdiri terlapor menaikkan kembali celana dalam dan celana pendeknya, kemudian terlapor mengikat kembali kain sarung yang dipakai terlapor menggunakan tangan kanan.

Setelah itu, terlapor berjalan menuju lorong antara dapur dan rumah terlapor, dan sampai di depan dapur terlapor melihat besi gali yang tersandar di bagian dinding dapur, kemudian terlapor mengambil besi gali tersebut dengan tangan kanannya dan terlapor terus berjalan kedepan rumah kemudian terlapor menuju kesamping kiri rumah terlapor. Setelah berada disamping kiri rumah terlapor yang jaraknya sekitar 3 meter dari rumah terlapor, lalu terlapor langsung jongkok menggali tanah menggunakan besi gali yang dibawa oleh terlapor menggunakan tangan kanan, sementara tangan kirinya masih menggendong mayat bayi.

Setelah galian tersebut terbentuk segiempat dan dirasa oleh terlapor sudah cukup untuk menguburkan mayat bayi tersebut, kemudian terlapor meletakkan mayat bayi tersebut kedalam lubang galian yang dibuat oleh terlapor. Lalu menutup lubang tersebut dengan tanah hingga tertutup menyeluruh. Kemudian itu terlapor mengambil sebuah batu dengan ukuran kepala manusia dewasa yang kebetulan ada disekitar lokasi tersebut kemudian meletakkan batu tersebut diatas kuburan bayi tersebut.

Usai mengubur bayi itu, jelas Mbau, terlapor kembali kedalam rumah dengan mebawa besi gali tersebut dan diletakan kembali pada tempatnya, kemudian terlapor masuk kedalam kamar tidurnya, dan mengganti kain sarung yang terdapat ceceran darah bekas melahirkan tersebut.

Selanjutnya, Mbau menandaskan, pada hari selasa tanggal 16 Agustus 2022 sekitar pukul 19.30, Bapak Oktovianus Malaimani ( pelapor ) baru pulang dari lapangan, dan saat di rumah, pelapor diberitahukan oleh anak laki lakinya yang bernama Septianus Malaimani dengan kata-kata 'Bapak, ini kita duduk dalam rumah sudah tidak bisa tahan lagi, karena daro tadi ka,i ada cium bau busuk', dan saat itu pelapor juga merasa ada aroma bau busuk dari belakang rumahnya.

Kasat Reskrim Polres Alor, IPTU. Jems Mbau, S.Sos
Kasat Reskrim Polres Alor, IPTU. Jems Mbau, S.Sos

Sehingga kemudian pelapor mengambil senter miliknya lalu keluar dari pintu belakang rumah dan berdiri sambil mengarahkan cahaya senter kearah bagian belakang rumah, lalu pelapor berjalan bagian keatas, kemudian saat cahaya senter di arahkan pada bagian samping kiri dari rumah milik bapak OK terlihat ada seekor anjing berdiri sambil menggigit gigit mayat bayi. Pelapor pun kaget dan tidak berani mendekat, dan pelapor hanya mengusir anjing tersebut.

Pelapor selanjutnya pergi ke rumah Linmas atau hansip untuk melaporkan, namun saat itu Linmas yang bersangkutan tidak berada dirumah. Kemudian pelapor pulang kembali kerumahnya, dan pelapor memberitahukan kepada anak laki lakinya Septianus bahwa ada mayat bayi di samping kiri rumah terlapor.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x