Network
MEDIA KUPANG – Menjaga keamanan di wilayah perbatasan negara bukan hanya merupakan tanggungjawab TNI, Polri, Imigrasi dan Bea Cukai, tetapi menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Teruma pemuda sangat berperan penting.
Sebagai warga masyarakat atau warga perbatasan tugas menjaga keamanan adalah tidak melakukan perbuatan atau tindakan melawan hukum seperti membantu pelintas batas tanpa dokumen resmi, membantu penyelundup atau melakukan penyelundupan.
Demikian simpulan diskusi terbatas yang digelar Lembaga Peduli Masyarakat Timor Indonesia (LPMTI) Cabang Belu bekerjasama dengan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Belu dan Masyarakat Peduli Perbatasan Indonesia (MPPI) dengan tema “Upaya Menjaga Keamanan di Wilayah Perbatasan RI-RDTL” yang digelar di Aula Kantor Desa Silawan, Selasa 26 Oktober 2021.
Kegiatan diskusi terbatas itu, menghadirkan narasumber Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Atambua, Firdaus dan dari unsure TNI (Satgas Pamtas Sektor Timur Yonif 742/SWY) diwakili Dankipur I, Lettu (Inf) Tofan Cahyadi Rizki dengan dimoderatori oleh Ketua LPMTI, Mariano Parada.
Sementara peserta yang hadir kurang lebih 30 orang perwakilan pemuda Desa Silawan dan Anggota PSHT di wilayah tersebut.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Silawan, Fernandes Kali.
Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas II Atambua, Firdaus mengemukakan tugas utama kantor Imigrasi adalah menjaga pintu perbatasan negara dan pengawasan keberadaan orang asing di wilayah Indonesia baik di darat, laut dan udara.
Baca Juga: Kasus Polisi Tembak Polisi hingga Tewas, Kapolres : Kita Masih Dalami Motifnya
