Network
MEDIA KUPANG - Pemerintah Daerah (Pemda) Belu tengah merenovasi atau rehab salah satu ruangan di RSUD Atambua untuk disiapkan sebagai Laboratorium tes Polymerase Chain Reaction (PCR).
Laboratorium untuk digunakan menguji spesiment usap pada pasien yang terindikasi Covid-19 yang tengah dikerjakan tersebut menghabiskan anggaran yang bersumber dari APBD tahun 2021 hampir Rp.1 milyar.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Willy Ukat yang dikomfirmasi membenarkan renovasi laboratorium dengan anggaran hampir Rp.1 milyar tersebut.
Baca Juga: Resmi Dibuka, Pendaftaran Anggota Bawaslu dan KPU Masih Sepi Pendaftar
"Kontraknya Rp.951.937.611. Itu untuk pekerjaan rehab dalam dan luar laboratorium PCR," ungkap Willy melalui pesan WhatsAppnya, Rabu 03 November 2021 malam.
Menurut Willy, anggaran hampir Rp.1 milyar tersebut juga digunakan untuk menyediakan sejumlah sarana penunjang baik di dalam ruangan maupun diluar ruangan.
"Material utama dalam gedung partisi alluminum dan kaca, AC, vinil anti bakteri dan passbook. Dalam itu, ruang Lab PCR. Di luar itu rehab ruang pengambilan sampel, selasar dan paving," katanya.
Baca Juga: Persiapan Pemilu 2024, Bawaslu Alor Gelar Bintek Penyusunan Legal Drafting Dan Legal Opinion
Anggaran rehab laboratorium PCR tersebut tambah Willy merupakan hasil revocusing APBD tahun 2021 dan dikerjakan oleh rekanan atau kontraktor pelaksana CV. Senjaya.
