Ansy Lema Tegaskan Akan Pecat Kader PDIP yang Terlibat Dugaan Pungli

- 16 Januari 2022, 20:34 WIB
Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema
Anggota DPR RI Yohanis Fransiskus Lema /Facebok Yohanes Fransiskus Lema/

Sementara itu, Manuel Baros mengaku dirinya didatangi Frans Bere dan menawarkan bantuan traktor. Karena itu, diminta untuk membentuk kelompok tani.

Setelah dirinya menyerahkan surat kelompoknya, Frans Bere kemudian meminta uang Rp 1 juta. Frans Bere selanjutnya datang lagi beberapa hari kemudian dan meminta uang Rp 2 juta, guna mengurus administrasi di Atambua agar secepatnya dikirim ke Jakarta. Dirinya pun menyerahkan lagi uang tersebut sehingga totalnya sudah Rp 3 juta. Frans Bere juga meminjam uangnya Rp 750 ribu untuk urusannya.

Tidak saja itu, ia juga memberi satu ekor ayam jantan yang katanya diminta oleh Ketua DPC PDIP Belu. “Kita percaya, karena PDIP Partai besar, jadi pasti benar. Ternyata sampai sekarang tidak ada bantuan yang diberikan,” tutupnya.

Ketua Kelompok Berdani, Marianus Mali mengutarakan, Frans Bere mendatanginya dan meminta keluarga membentuk kelompok tani, karena Ketua PDIP Belu dan Sekretaris bilang dia mau bantu masyarakat. “Jadi kumpulkan keluarga untuk bentuk kelompok,” terangnya.

Setelahnya, beberapa kali dirinya memberi uang transportasi juga biaya cetak cap kelompok. Totalnya sekira Rp 1,8 juta. Sampai saat ini cap belum diterima apalagi bantuan mesin giling.

Dirinya juga menyumbang ayam dan air aqua, karena menurut Frans Bere, Ketua DPC PDIP Belu, Yongki Rorong akan datang ke Sekutren, Desa Tohe, untuk mewawancarai para penerima bantuan traktor dan mesin giling. Namun hal itu tidak terjadi dan bantuan tidak juga didapatkan.

“Kita tergiur untuk dapat bantuan, karena nama PDIP yang dibawa, apalagi saya kader PDIP sejak 1992,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Ketua DPC PDIP Belu, Yongki Rorong yang dikonfirmasi media ini, Minggu (16/1/2021) terkait pengaduan itu belum merespon. Media ini juga menghubungi Yosep Dasi dan Domi Luan untuk mengkonfirmasi dugaan yang ada, namun belum juga merespon.

Sementara itu, media ini berhasil mengkonfirmasi Frans Bere terkait tudingan pungli yang dialamatkan kepadanya, Minggu (16/1/2022) melalui telepon selularnya.

Dia menegaskan, tidak ada pungli yang dilakukan dirinya, sebab semua bantuan tidak boleh ada pungutan apapun. Pihaknya hanya meminta uang sebesar Rp 250 ribu untuk pembuatan cap dan juga untuk membantu pembelian kertas dan tinta guna pembuatan proposal di DPC PDIP Belu.

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah