MEDIA KUPANG - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) memilih Kabupaten Belu, wilayah Perbatasan Negara RI-RDTL sebagai lokasi untuk advokasi pencegahan stunting.
Kabupaten Belu dipilih sebagai lokasi Pelatihan Pencegahan Stunting, agar para dokter khususnya di wilayah perbatasan RI-RDTL dapat mengadvokasi resiko angka stunting melalui strategi-strategi pencegahan.
Demikian disampaikan Staf Pengajar FKUI, dr. Travino Aristarkus Pakasi saat kegiatan Pelatihan Pencegahan Stunting Untuk Dokter di Layanan Primer di Aula Hotel Matahari Atambua, Rabu 3 Agustus 2022.
Baca Juga: Amerika dan China Tegang Usai Pelosi ke Taiwan, Kilas Sejarah Konflik
Dalam pelatihan yang dibuka secara langsung oleh Bupati Belu, Dokter Agus Taolin dan diikuti para dokter dari Kabupaten Belu dan Timor Tengah Selatan (TTS), Dokter Trivano mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk mengingatkan kembali para dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Dikatakannya, stunting menjadi masalah serius dan pemerintah fokus mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
Oleh karena itu, pemerintah meluncurkan strategi percepatan pencegahan stunting sebagai acuan bersama dalam pelaksanaan program.
Sebagai bentuk implementasi aksi intervensi, Pemerintah Kabupaten Belu menggandeng Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk melaksanakan Pelatihan Pencegahan Stunting Untuk Dokter di Layanan Primer.