Kencan Dengan Tuhan : Renungan Katolik Tanggal 10 Agustus 2022

10 Agustus 2022, 21:33 WIB
Salib Yesus /Ryohan B/Jonathan Diaz/Pexels.com

MEDIA KUPANG - Bacaan: Yohanes 11:34-36
"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan, marilah dan lihatlah!"
Maka menangislah Yesus.
Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!"

Renungan:
Suatu ketika terjadi perang Korea. Akibat perang itu, di salah satu rumah tua dengan atap seng di pinggiran kota dihuni oleh begitu banyak anak yatim piatu.

Suatu hari di tengah kesunyian pagi, seluruh penghuni rumah itu dikejutkan dengan hancurnya atap rumah oleh sebuah benda yang nyasar dan ternyata sebuah mortir. Mortir itu menjadikan seng-seng penutup rumah hancur berantakan. Kepingan-kepingan seng itu melukai anak-anak yatim piatu.

Seorang gadis kecil terluka kakinya oleh kepingan seng itu dengan luka yang dalam. Ia ditemukan pengurus rumah itu tergeletak di atas puing-puing. Pertolongan pertama segera diberikan, kemudian bersama yang lain dikirim ke rumah sakit terdekat. Paramedis segera datang dan memeriksa mereka yang terluka.

Baca Juga: Umat Muslim Akan Ikut Perarakan Arca Bunda Maria Pada Festival Golo Koe

Ketika tiba giliran gadis kecil itu, dokter melihat banyak darah tercurah dari kakinya. Pertolongan yang segera harus dilakukan adalah dengan memberikan tambahan darah kepadanya. Dia segera melihat data anak-anak yatim piatu untuk mengetahui siapa yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis kecil itu. Kemudian anak-anak yang memiliki golongan darah yang sama dengan gadis itu dikumpulkan.

Dokter berkata, "Apakah ada yang bersedia memberikan darahnya untuk gadis kecil ini?" Tidak ada jawaban dan anak-anak itu tampak ketakutan. Dokter itu memohon, "Tolong, apakah ada yang bersedia memberikan darahnya untuk teman kalian? Jika tidak ia akan meninggal."

Tiba-tiba ada seorang anak laki-laki mengangkat tangannya. Lalu perawat membaringkannya di ranjang untuk mempersiapkan proses transfusi darah. Ketika perawat mengangkat lengan bocah itu untuk membersihkannya, bocah itu mulai gelisah. "Tenang saja, tidak akan sakit kok," kata perawat itu.

Saat dokter mulai memasukkan jarum, ia mulai menangis. "Apakah sakit?" tanya dokter. Anak ini malah menangis semakin keras. Dokter mencoba menenangkannya. Setelah proses transfusi selesai, dokter itu bertanya, "Apakah sakit?" Bocah itu menjawab, "Tidak, tidak sakit." "Kenapa kamu menangis?" tanya dokter itu. "Karena aku sangat takut meninggal," jawabnya.

Baca Juga: Timsus Geledah Rumah Irjen Ferdy Sambo Setelah Resmi Ditahan

Dokter berkata, "Mengapa kamu berpikir akan meninggal?" Bocah itu menjawab, "Karena aku kira untuk menyelamatkan gadis itu aku harus menyerahkan seluruh darahku!" Dokter itu diam sejenak, kemudian ia bertanya lagi, "Tetapi jika kamu berpikir bahwa kamu akan meninggal, kenapa kamu bersedia untuk memberikan darahmu?" Sambil menangis anak ini berkata, "Karena ia adalah temanku. Aku mengasihinya"
Apakah kita memunyai kasih yang seperti itu? Mari, kita belajar menyatakan kasih yang sesungguhnya kepada semua orang. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, berikan kepadaku hati untuk mengasih orang lain dengan sungguh, supaya kasih-Mu sampai kepada mereka. Amin.***

Editor: AS Rabasa

Tags

Terkini

Terpopuler