MEDIA KUPANG – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur selama tiga hari berturut-turut, mengakibatkan ruas jalan dan rumah ibadah ditimpa.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, peristiwa longsor yang pertama terjadi di Kampung Oja, Kecamatan Mauponggo, Kabuapten Nagekeo.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Lengkap Bulan Juli 2022, Taurus Harus Berjuang Sendiri, Libra Sangat Mulia
Baca Juga: CEK NAMA ANDA, Timsel Tetapkan 39 Orang Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota KPID NTT
“Pada hari selasa, 28 Juni 2022 telah terjadi bencana tanah longsor di Kampung Oja ruas jalan Sawu-Mulakoli Kecamatan Mauponggo. Kejadian tanah longsor ini mengakibatkan robohnya TPT disisi ruas jalan tersebut,” dikutip mediakupang.pikiran-rakyat.com dari bpbd.nttprov.go.id, Kamis 30 juni 2022.
Bencana tanah longsor ini terjadi di wilayah itu akibat intensitas curah hujan yang tinggi.
Kejadian ini mengakibatkan tembok penyokong roboh dan menimpa seuah rumah warga. Selain itu tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca Juga: Peringatan 1 Tahun Bencana Seroja, AMN Hadir Bersama Warga Tertimpa Bencana Di Mainang-Alor
Bencana tanah longsor etrsebut terjadi di Desa Wuliwalo, Dusun IV Wulu, Kecamatan Mauponggo.
Selain itu, berdasarkan hasil kaji tim reaksi cepat BPBD Kabupaten Nagekeo pada Rabu, 29 Juni 2022, terjadi bencana tanah longsor di Kapela St. Damian Wulu Desa Wuliwalo Kecamatan Mauponggo.
Tanah longsor yang terjadi di wilayah itu akibatkan intensitas curah hujan yang tinggi selama tiga hari berturut-turut.
Baca Juga: Pantau Proyek Bencana Seroja Di Pantar-Alor, Kasatgas Beri Catatan Kepada Kontraktor Dan Pemkab Alor
Baca Juga: Rumah Warga Disapu Banjir, Camat Teluk Mutiara-Alor Berkantor Di Lokasi Bencana
Masih kejadian yang sama, bencana tanah longsor tanah longsor juga terjadi di Desa Selalejo Timur Kecamatan Mauponggo.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu 29 Juni 2022 sekitar pukul 10:00 WITA yang menyebabkan longsor di ruas jalan Kotakeo-Pusu-Ua, Desa Selalejo Timur Kecamatan Mauponggo.
Hal ini mengakibatkan terputusnya akses jalan akibat penumpukan material longsor di badan jalan. ***