“Saya belum mendapat laporan bagaimana kronologi kejadian dari dinas yang bersangkutan, setelah mendapat laporan pastinya pemerintah siap menindaklanjuti,” kata Yulianus Kamis 20 Oktober 2022.
Yulianus mengaku belum mengetahui pasti apakah anak tersebut benar disuntik vaksin rabies atau diberi obat lain.
“Musti jelas apa yang disuntik, apakah misalnya anti sakit, atau ada riwayat gigit anjing dan anaknya belum divaksin anti rabies, atau apa, itu musti jelas,” tegasnya.
“Misalkan kalau benar anak ini divaksin rabies, protapnya seperti kita divaksin covid, yaitu tidak boleh pulang dulu observasi dulu siapa tahu tidak cocok dan ada reaksi tubuh, ini harus perlu dicari tahu,” tambahnya.
Untuk memastikan bahwa anjing tersebut terpapar rabies atau tidak maka harus diperiksa dulu otaknya.
Baca Juga: KPK Ambil Alih dan Kembangkan Penyidikan Kasus Bawang Merah Malaka, NTT
Sebelumnya diberitakan ayah dari almarhum Mariano Endra Magang, Redemtus mendatangi Polres Manggarai Barat Rabu malam 19 Oktober 2022 melaporkan dugaan anjing rabies yang menimpa putra tercinta.
Setelah Redemtus dan keluarga kembali ke rumah berembuk bersama keluarga, anak laki-laki berusia enam tahun meninggal dunia usai divaksin anti rabies pada sore harinya di Puskesmas Labuan Bajo.
Mariano dilarikan ke Puskesmas Labuan Bajo karena kekhawatiran ibunya akan kemungkinan anjing yang menggigit korban itu terpapar rabies.