Mengenal Alat Ritual Kliung Pola asal Suku Helong Pulau Semau yang Hampir Punah

14 Oktober 2022, 13:21 WIB
Ilustrasi seseorang sedang bermain alat musik tradisional /Pixabay/Vorong Nguyen

MEDIA KUPANG-Alat Ritual Klingu (Kliung) Pola berasal dari masyarakat adat Suku Helong yang berada di Pulau Semau.

Alat ritual Klingu Pola asal etnis Helong ini hampir punah dan tidak dikenali lagi oleh generasi muda maupun masyarakat NTT, kecuali masyarakat adat Helong di Semau dan beberapa wilayah bagian barat Kota Kupang, Naioni dan sekitarnya.

Salah satu masyarakat adat Helong-Semau, Edi Namse, saat diwawancarai oleh awak MediaKupang.com, 11 Oktober 2022, menjelaskan bahwasanya alat ritual Klingu (Kliung) Pola adalah ritual adat yang sudah lama ada. Orang Helong percayabahwa ritual tersebut sudah dilakukan sejak zaman nenek moyang dulu sampai sekarang

Baca Juga: 30 Rumah Adat Desa Wainyapu di Sumba Barat Daya Terbakar, Kerugian Capai 4 Miliar Rupiah

Alat Ritual Klingu (Kliung) Pola terbuat dari daun lontar. Daun lontar yang digunakan untuk membuat alat ritual Klingu Pola ini adalah daun lontar yang diambil dan dijemur sedikit kering kemudian daun lontar tersebut dianyam berbentuk cowong.

Masyarakat adat Helong Semau, biasanya melakukan ritual Klingu (kliung) Pola ini untuk memanggil  Para Roh Tanaman.

Ritus Klingu (Kliung) Pola dilakukan sekali setahun untuk menyongsong musim tanam jagung.

Menurut kepercayaan masyarakat adat Helong Semau; pada saat mereka akan melakukan penanaman dimusim tanam perlu melakukan ritual ini untuk memanggil pulang Parah Roh Tanaman untuk menyuburkan bibit-bibit tanaman yang ditanam oleh para petani.

Waktu upacara Klingu Pola pada saat subuh menjelang matahari terbit.

Ketika subuh menyapa, salah satu seorang yang dipercayakan meniup Klingu Pola, lalu akan disambut oleh para peserta ritus dengan bunyi Klingu Pola yang bersahutan-sahutan.

"Cara memainkan alat ritual ini dengan cara meniup, siapa saja bisa membunyikannya baik anak muda atau orang tua di dalam etnis Helong," ujar Edi 

Setelah itu pada saat musim panen, mereka juga akan melakukan ritual Klingu Pola sebagai ucapan syukur dan terima kasih kepada Para Roh Tanaman atas hasil panen yang sudah diberikan kepada masyarakat adat Suku Helong, Semau.

Alat Ritual Klingu Pola ini akan ditampilkan dalam event Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) tingkat nasional pada, 28 Oktober 2020 di Stadion Oepoi Kupang NTT.***

Editor: Ardy Milik

Tags

Terkini

Terpopuler