Dua Pria di Kupang Saling Bunuh Gegara Debat Piala Dunia, Simak Penjelasan Polisi

- 1 Desember 2022, 07:29 WIB
Kapolres Kupang
Kapolres Kupang /AS Rabasa /

MEDIA KUPANG - Piala dunia memang membawa banyak dampak bagi masyarakat dunia, termasuk di Nusa Tenggara Timur, NTT.

Gara-gara piala dunia, orang sampai saling bermusuhan, tidak saling bicara bahkan sampai saling cekcok.

Di NTT, lebih sadis lagi. Terjadi saling pukul bahkan sampai saling bunuh gegara piala dunia. Memang, piala dunia merasuk hati semua orang dan membawa permusuhan antar pribadi.

Baca Juga: Pemerintah Daerah Manggarai Timur Siapkan 14 Miliar Bagi THL yang Akan Diberhentikan 2023

Padahal, hakikatnya piala dunia harusnya membawa perdamaian, menyatukan yang saling bermusuhan dan menciptakan ketenangan. 

KSaling bunuh ternyata terjadi di NTT. Kasus dugaan pria di NTT tewas ditikam gegara debat Piala Dunia 2022 kini ditangani pihak polisi.

Sebelumya, dugaan sementara menurut keterangan kerabat dekat korban, ke 2 pria di NTT ini ditikam kerabat sendiri dalam keadaan mabuk Miras sambil membahas gelaran Piala Dunia 2022 Qatar.

Baca Juga: Beri Semangat Messi, Ini yang Dikatakan Artis Donna Agnesia

Dikutip dari Spektrum.com, akibat dari perdebataan gelaran Piala Dunia 2022, AW (18) warga RT 03 RW 01 Kelurahan Merdeka, Kupang NTT tewas ditikam serta korban lainnya berinisial RN, sekarat dan dirawat di RSUD Naibonat karena alami luka robek pada dada bagian kiri akibat ditikam kerabat sendiri berinisial DR (23).

Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto, S.IK, MH sebelumnya membenarkan jika 2 korban pria di NTT ini ditikam kerabat sehingga 1 korban tewas dan lainnya sekarat di rumah sakit. Namun ketika dimintai penjelasan, dirinya menyampaikan penjelasan berbeda dari keterangan kerabat korban sebelumnya.

Ia menegaskan kasus penikaman terjadi karena pelaku dan korban sudah dalam kondisi mabuk akibat konsumsi miras lokal bernama sopi.

Baca Juga: Kasus Hukum KDRT Kerap Terjadi di Raimanuk, Kapolsek Harapkan Ada Kesadaran dari Masyarakat

“Meski demikian, apapun motifnya, pelaku penikaman sudah kami tangkap dan jebloskan ke sel di Polres Kupang," jelas Kapolres Kupang kepada para wartawan dikutip, Minggu 27 Oktober 2022.

Polisi pun mejelaskan bahwa kronologi awalnya, korban dan pelaku menghadiri undangan pesta nikah di rumah Bapak Yakob Wolu Ulli di Rt 01 Rw 01 Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Kamis 24 November 2022.

“Di pesta itu pelaku dan korban serta rekan-rekannya duduk sambil minum sopi. Entah apa yang dibahas, tiba-tiba korban dan pelaku tersulut emosi dan terjadilah pengeroyokan hingga berujung penikaman sehingga 1 korban tewas dan seorang lagi sekarat dan dirawat di RSUD Naibonat”, jelas Kapolres Kupang.

Baca Juga: PAD di Kabupaten Belu Hingga Saat Ini Rp15 M, Kadis Bapenda : Belum Mencapai Target

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui motif penikaman terhadap 2 korban pria NTT itu.

Diberitakan sebelumya, keributan itu dipicu miras yang dikonsumsi pelaku bersama korban.

Di saat mabuk itulah, korban dan pelaku membahas soal tim-tim kuat Piala Dunia Qatar 2022. Karena dipengaruhi miras, korban dan pelaku tersulut emosinya dan terjadilah pengeroyokan yang berujung penikaman.

Baca Juga: Air Makin Jauh Hidup Makin Susah Secarik Kisah Krisis di Tanajawa

"Dong baolok (saling bully, Red) soal tim terkuat Piala Dunia Qatar. Sonde jelas juw, pelaku pegang negara mana dan korban pegang negara mana. Takuju sa, dong suw bangun kow bafiruk (berkelahi, Red). Trus cabut pisau dan terjadilah penikaman," ujar kerabat korban.***

Editor: AS Rabasa

Sumber: Spektrum NTT


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x