Istri Menolak Ajakan Karena Hujan Petir, Pria ini Paksa Diri Masuk Sawah Hingga Terjadi Peristiwa Memilukan

- 18 Maret 2022, 19:54 WIB
Omri Misa, Warga TTS yang tewas disambar petir saat sedang menanam padi, Jumat 18 Maret 2022
Omri Misa, Warga TTS yang tewas disambar petir saat sedang menanam padi, Jumat 18 Maret 2022 /Royan B/Dion K/Media Kupang

MEDIA KUPANG - Naas menimpa Omri Misa (29), warga Desa Batnun, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pria yang sehari-hari sebagai petani ini meninggal dunia dengan cara tragis.

Dia tewas seketika akibat tersambar petir, Jumat 18 Maret 2022 sekitar pukul 15.00 WITA.

Baca Juga: Kronologi, Firasat Hingga Mimpi Sang Istri Tukang Ojek yang Ditemukan Membusuk di Hutan Mahoni

Omri disambar petir ketika sedang menanam padi di sawah rata bena tepatnya di lokasi 400.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu membenarkan kejadian tersebut.

Usai mendapatkan laporan dari warga, ia bersama Kapolsek Amanuban Selatan, Ipda
Maksi Tameno, Sekcam Agus Neonane, Kanitres, anggota Polsek Nefri Leo dan Petugas Puskemas, Raul Sipa langsung turun ke lokasi kejadian.

Kepada wartawan, Jhon menceritakan, korban bersama keluarganya Jumat pagi pergi ke sawah rata bena untuk menanam padi.

Sekitar pukul 15.00 WITA turun hujan yang disertai petir sehingga korban bersama anggota keluarga lainnya memutus untuk berteduh di pondok yang terletak di tengah sawah Bena.

Baca Juga: Ombudsman NTT Minta Sekolah tak Pulangkan Siswa karena Belum Bayar Iuran

Namun beberapa saat kemudian, korban justru memutuskan untuk kembali masuk ke sawah guna menanam padi.

Ia sempat mengajak istrinya, namun sang istri menolak.

Korban pun sendiri kembali masuk ke sawah guna menanam padi.

Tak berselang lama ketika korban sedang menanam padi, tiba-tiba korban tersambar petir dan langsung terjatuh.

"Korban memaksakan diri untuk menanam padi padahal sementara turun hujan disertai petir. Usai tersambar petir, korban seketika langsung jatuh dan meninggal dunia," ungkap Jhon.

Baca Juga: BMKG: Gelombang 2,5 Meter Berpeluang Melanda Perairan NTT

Melihat korban yang tersambar petir lanjut Jhon, sang istri bersama anggota keluarga lain langsung mencoba menolong korban, namun korban diketahui sudah meninggal.

Karena medan yang sulit (daerah sawah dan badan jalan tergenang air) proses evakuasi jenazah korban ke rumah duka menggunakan kendaraan traktor dan dilanjutkan menggunakan mobil pickup.

"Kita awalnya evakuasi korban menggunakan traktor besar. Setelah sampai di badan jalan yang tidak digenangi air baru pindahkan ke mobil pickup," ujarnya.

Jhon mengatakan, pihaknya telah memberikan himbauan secara tertulis dan dibacakan di mimbar gereja serta pada acara-acara pemerintahan agar ketika turun hujan disertai petir masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam sawah.

Warga diminta untuk berlindung di dalam gubuk agar terhindar dari sambaran petir.

"Kita sudah himbau dan ingatkan masyarakat, tapi masih ada saja masyarakat yang tidak mengindahkan himbauan kita. Kita akan kembali membuat penegasan," terangnya. *** Dion K

Editor: Royan B


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah