Banjir Terjang Wilayah Bena, Anggota DPRD TTS Desak Pemerintah Segera Tangani

- 19 Maret 2022, 17:12 WIB
Sebuah mobil menerobos banjir yang melanda wilayah Bena TTS
Sebuah mobil menerobos banjir yang melanda wilayah Bena TTS /Royan B/Dion K/Media Kupang

MEDIA KUPANG - Hujan yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir telah menimbulkan banjir di sejumlah wilayah.

Tak terkecuali di wilayah Bena, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Banjir yang menerjang wilayah Bena ini telah menimbulkan sejumlah dampak negatif antara lain petani setempat mengalami gagal panen.

Baca Juga: Bakal Seru, Setelah DPRD Kini 6 Parpol Laporkan Bupati TTS Egusem Piether Tahun Gegara Hal ini

Selain itu, banjir ini juga sangat mengganggu akses transportasi di jalur selatan.

Terhadap hal ini Anggota DPRD TTS, David Boimau meminta pemerintah segera menangani banjir Bena.

"Kita mendesak pemerintah untuk segara tangani banjir Bena. Kasihan para petani yang sawahnya tergenang air dan mengalami gagal panen. Belum lagi kendaraan bermotor warga yang rusak akibat terendam air," desak David.

Baca Juga: Pilkada Malaka 2024 - Esthon Foenay: Gerindra Sudah Miliki Nama Bakal Calon Bupati

Dirinya berharap agar tidak ada saling tunggu atau melempar tanggung jawab wilayah antara pemerintah Propinsi dan Kabupaten.

Walaupun jalan tersebut berstatus jalan propinsi, namun masyarakat TTS lah yang merasakan dampak langsung dari banjir tersebut.

Oleh sebab itu, dirinya berharap pemerintah segera menurunkan tim teknis untuk mencari solusi agar banjir Bena bisa segera di atasi dan tidak menjadi penyakit tahunan.

Baca Juga: Polisi Periksa Ketua dan Empat Anggota DPRD TTS Hingga 6 Jam, Ini Kata Marcu Mbau

"Saya berharap pemerintah segera menurunkan tim teknis, analisa dan kerja untuk mengatasi banjir Bena," pintanya.

Camat Amanuban Selatan, Jhon Asbanu mengatakan, banjir Bena yang disebabkan oleh luapan kali fatu muti tidak hanya merendam area persawahan tetapi juga merendam badan jalan dan juga pemukiman masyarakat.

Kemarin, Jumat 18 Maret 2022, ketinggian air mencapai 1 meter lebih dan menyebabkan akses jalan jalur selatan sempat putus total.
Namun sekitar pukul 01.00 WITA, Akses jalan kembali bisa dilewati setelah air mulai surut.

"Banjir Bena ini penyakit tahunan. Selama belum dilakukan normalisasi kali fatu muti dan diarahkan masuk ke kali Noemuke, maka banjir Bena akan terus berulang," sebutnya. *** Dion K

Editor: Royan B


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah