74 kali Gempa Embusan & 1Kali Gempa Letusan Terjadi di Gunung Api Ile Lewotolok Tinggi Erupsi Capai 1000 Meter

13 Juni 2022, 13:52 WIB
Ilustrasi - Seorang pengendara bermotor berlatar Gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material vulkanik di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu 2 Desember 2020. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha. /

MEDIA KUPANG – Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Pulau Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali.  

Sejumlah desa di sekitar gunung api tersebut berpotensi tertutup luapan lava dari puncak Gunung Api Ile Lewotolok.

Pasalnya tumpukan material lava di yang terjadi di puncak kawah gunung itu terus meningkat dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Warga Lembata Waspada Luapan Material Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok

Baca Juga: Aktivitas Gunung Api Ile Lewotolok Lembata Meningkat, Ketinggian Erupsi Capai 800 Meter Disertai Asap Kelabu

Tumpukan material erupsi berupa lava di puncak kawah gunung api jika penuh, potensi meluapnya aliran lava keluar akan membahayakan sejumlah desa yang ada di kaki gunung tersebut.

Selain itu ketinggian asap pada saat Gunung Api Ile Lewotolok kembali erupsi pada Minggu 12 Juni 2022 mencapai kurang lebih 1000 meter dari puncak kawah.

Mengutip berita Antara dengan judul, Pos Pemantau : Aktivitas vulkanik gunung Ile Lewotolok meningkat, melaporkan Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok melaporkan bahwa aktivitas vulkanik gunung yang berlokasi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu kembali meningkat setelah pada pekan lalu juga terjadi peningkatan aktivitas.

Baca Juga: Di Wilayah Sekitar Gunung Api Sirung Di Kabupaten Alor Belum Ada Rambu Evakuasi

Baca Juga: Waduh! Terjadi 167 Kali Letusan dan 381 Kali Gempa Hembusan di Puncak Gunung Ili Lewotolok Lembata

"Mulai terjadi erupsi, karena adanya peningkatan aktivitas vulkanik periode lalu, sesuai hasil evaluasi terakhir 8 Juni 2022," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stania Ara Kian di Lewoleba, Senin.

Ia mengkhawatirkan terjadi tumpukan material lava di puncak kawah gunung itu. Jika penuh, potensi meluapnya aliran lava keluar akan membahayakan sejumlah desa yang ada di kaki gunung tersebut.

Ia menambahkan pada Minggu 12 Juni 2022 juga terjadi erupsi dengan ketinggian asap mencapai kurang lebih 1000 meter dari puncak kawah.

Stanis melaporkan bahwa selama enam jam gunung api Ile Lewotolok mengalami satu kali gempa letusan, 74 kali gempa embusan, dan 24 kali tremor non-harmonik.

Baca Juga: Dugaan Pungli di SDK Wekfau, Kepala SDK Wekfau : Itu Kebijakan Dinas

Baca Juga: Pemakaman Eril Berlangsung Hari Ini, Cek Link Siaran Langsungnya di Sini

Stanis menambahkan berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh, pada 8 Juni 2022 aktivitas Gunung api Ile Lewotolok masih berada pada Level III atau siaga dengan rekomendasi baru yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.

Dalam tingkat aktivitas Level III, masyarakat di sekitar gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung itu.

Kemudian, radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.

Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah gunung. 

Baca Juga: BREAKING NEWS! Masyarakat Antusias Hadiri Pemakaman Eril di Cimaung Bandung

Baca Juga: Sagitarius Obral Janji Manis, Ramalan Zodiak Cinta Edisi Senin, 13 Juni 2022

Ia mengatakan beberapa hari terakhir terjadi hujan lebat dan intensitas yang cukup banyak di beberapa lokasi.

"Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung itu agar mewaspadai potensi bahaya lahar terutama saat musim hujan," ucapnya.***

Editor: John Taena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler