Asal - Usul Nenek Moyang Orang Timor Menurut Para Antropolog

- 14 Januari 2022, 19:25 WIB
Foto orang Timor di masa silam
Foto orang Timor di masa silam /Facebook salam dari Timur/

Sehingga, terjadi dan terciptalah komunitas-komunitas kecil di hampir seluruh daratan Timor. Ini pula yang menjadi alasan mengapa di Timor terdapat begitu banyak suku dengan raja-raja kecilnya, sekaligus memiliki bahasa-bahasa daerah yang berbeda-beda.

Suku-suku kecil dengan raja-raja kecil yang jumlahnya sangat banyak itulah yang kemudian menjadi latar belakang mengapa di Pulau Timor, termasuk Flores, Sumba, Alor, dan pulau-pulau di sekitarnya memiliki masyarakat dengan aneka macam bahasa yang beragam dan berbeda. 

Satu Nenek Moyang Terutama Flobamora

Secara garis besar, nenek  moyang orang-orang Timor (Timor Barat dan Timor Timur), sama dengan nenek moyang orang-orang Flores, Sumba, Timor dan Alor, yang biasa disingkat dengan sebutan Flobamora. Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri dari masyarakat yang tergabung dalam Flobamora ini. Itu dapat dilihat dari banyaknya suku dengan raja-raja kecil dan bahasa yang berbeda di daerah kepulauan itu, dengan sosok dan wajah yang sangat mirip. 

Dan jika ditelaah dan dirunut lebih saksama, kedatangan orang-orang Timor itu, tidak jauh berbeda dengan nenek moyang Indonesia secara keseluruhan. Itu dapat dilihat dari hasil penelitian para antropolog tentang kedatangan bangsa Indonesia yang terjadi secara bergelombang. 

Bahwasanya, kedatangan nenek moyang bangsa Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 4.000 atau 3.000 tahun sebelum Masehi. Pada gelombang ini, diperkirakan berasal dari Austroloide yang juga mirip dengan Sri Lanka. 

Kemudian, terjadi pada gelombang berikut sekitar tahun 2.000 SM. Kedatangan nenek moyang kita pada sekitar tahun itu  diperkirakan berasal dari Tiongkok Selatan, seperti daerah Yunan.  Juga diperkirakan nenek moyang kita itu berasal dari Vietnam. 

Nenek moyang kita yang datang pada gelombang ini langsung terpencar ke berbagai kepulauan di Nusantara. Kelompok pertama meneruskan perjalanan dan berlayar sampai Malaka, Pulau Jawa, Bali dan tempat-tempat lain, seperti di Kalimantan Barat. Dan kelompok lain yang datang pada gelombang ini berlayar ke arah perairan Laut China Selatan ke Filipina, Sulawesi, Maluku, hingga ke Papua.

Nenek moyang kita yang berasal dari gelombang ini berlayar sampai ke Malaka, Sumatera, Jawa, dan Bali. Mereka diperkirakan termasuk ras Mongoloid. Mereka inilah yang membawa dan menyebarkan beliung atau kapak per segi ke berbagai daerah tersebut. Dan nenek moyang yang berasal dari ras Mongoloid ini umumnya hidup bercocok tanam atau bertani. 

Sedangkan kelompok kedua dari gelombang ini, berlayar ke Sulawesi, Maluku, Irian, dan sekitarnya adalah orang-orang dari ras Austro Melanesoid. Mereka inilah yang membawa dan menyebarkan kapal lonjong. Kapak lonjong ini umumnya menyebar di Indonesia bagian Timur, seperti Timor, Flores, Sumba, Alor, hingga ke Pulau Ambon dan Maluku. 

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: NETRALNEWS.COM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x