NTT Mengalami Kemarau Basah, Petani Disarankan Menyesuaikan Dengan Jenis Tanaman Yang Cocok

- 12 Juni 2022, 19:11 WIB
 Ilustrasi - Sejumlah petani di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, membersihkan lahan pertanian saat musim kemarau. (ANTARA/HO-Dok. Kamilus Tupen Juma
Ilustrasi - Sejumlah petani di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT, membersihkan lahan pertanian saat musim kemarau. (ANTARA/HO-Dok. Kamilus Tupen Juma /

Baca Juga: Jenazah Eril Akan Dimakamkan Besok, Malam Ini Jenasahnya Akan Disemayamkan di Gedung Pakuan

Namun masih terdapat daerah-daerah yang mengalami atau berpeluang adanya curah hujan dengan kategori rendah, sedang maupun, sangat tinggi.

Ia mencontohkan seperti berdasarkan prakiraan deterministik curah hujan pada Dasarian II Juni 2022 terdapat wilayah yang akan mengalami curah hujan menengah (51-150 mili meter) yaitu sebagian besar Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende dan Sabu Raijua.

Selain itu sebagian kecil Sikka, Flores Timur, Lembata Alor, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Rote Ndao, Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, dan sebagian Malaka.

Sedangkan sebagian kecil Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara akan mengalami curah hujan kategori sangat tinggi (lebih dari 300 mili meter).

Baca Juga: Kasus Pemukulan Guru SD Negeri Oelbeba, Ernawaty Manu Ditahan Polres Kupang

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2023, Nadeo Sukses Tepis Pinalti, Netizen : 'Nadeo Kepa Argawinata'

"Jadi dapat dikatakan bahwa NTT mengalami kemarau basah yang bisa beresiko mengganggu kegiatan pertanian namun di sisi lain dapat bermanfaat menambah persediaan air masyarakat," katanya.

Rahmattulloh berharap informasi kondisi iklim ini dapat menjadi data pendukung bagi pemangku kepentingan di provinsi maupun kabupaten di NTT dalam mengambil keputusan untuk mengantisipasi dampak kerugian.***

Halaman:

Editor: John Taena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x