Mengenal Akarbilan Pangan Lokal Asal Belu, Usaha Kuliner yang Menjanjikan di Perbatasan RI – Timor Leste

- 3 Juni 2022, 10:15 WIB
Akarbilan. Proses pengolahan Akarbilan, makanan khas warga di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur./realitasttu.pikiran-rakyat.com 
Akarbilan. Proses pengolahan Akarbilan, makanan khas warga di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur./realitasttu.pikiran-rakyat.com  /

MEDIA KUPANG – Kota Atambua, Kabupaten Belu, merupakan salah satu tergolong sibuk di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Berada di pintu gerbang perbatasan, membuat salah satu kota di NTT ini sabah hari ramai dikunjungi para pelintas batas.

Wisatawa domestik maupun mancanegara  yang hendak pergi dan pulang dari negara tetangga, pasti akan mampir ke kota yang satu ini.

Baca Juga: Profil Mantan Pramugari Annisyah Gumay yang Ungkap Sisi Gelap Dunia Penerbangan

Baca Juga: Mengenal Sosok Antoninho, Putra Kelahiran Timor - Timur yang Kini Berpangkat Brigjen TNI AD

Memiliki tingkat kunjungan tamu dari luar daerah maupun luar negri yang tergolong tinggi, membuat usaha kuliner juga berkembang pesat.

Dari warung hingga restoran mewah dengan kuliner berbagai sajian kuliner pun tak sulit ditemukan.

Aneka sajian makanan mewah yang ditawarkan oleh warung, dan restoran-restoran yang bertebaran di setiap sudut Kota Atambua.

Baca Juga: Zodiak Hari Jumat, 3 Juni 2022, Yuk ! Cek Selengkapnya di Sini

Baca Juga: Sidang Eksepsi, Kuasa Hukum Terdakwa Kasus DAK Pendidikan Kabupaten Alor Menilai Dakwaan JPU Tidak Cermat

Tterdapat salah satu jenis pangan lokal yang dihadirkan oleh salah satu pengrajin kuliner di sana.

Namanya Akarbilan. Salah satu dari sekian banyak pangan lokal khas Kabupaten Belu, Provinsi NTT.

Pangan lokal yang satu ini diolah dari sagu. Untuk menemukan Akarbilan, tidak sulit jikalau berkunjung ke Kota Atambua.

Akarbilan hanya akan ditemukan di satu-satunya lapak milik seorang pengrajin pangan lokal asalh Kabupaten Belu.

Letaknya berada di jantung Kota Atambua. Lapak yang menyediakan Akarbilan di kota ini dijual oleh Ma Ona.

Baca Juga: Alur Cerita A Barefoot Dream, Film Kisah Nyata yang Bercerita tentang Sepakbola di Timor Leste

Baca Juga: Berkunjung ke Sumba Timur Presiden Jokowi Dihadiahi Kuda Sandelwood Langka

Ma Ona  biasanya hanya membuka lapaknya dan beroperasi pada sore sampai malam hingga seluruh aktivitas di Kota Atambua mulai terlihat sepi.

Menurut Ma Ona,  jenis kuliner ini biasanya cukup laris dan diburu pembeli ketika bulan ramadhan.

Makanan khas daerah Kabupaten Belu yang oleh warga setempat dikenal dengan nama Akarbilan ini, merupakan hasil olahan tepung sagu yang dicampur gula dan kacang hijau sebagai toping di atasnya.

Proses pembuatan akarbilan masih mempertahankan keaslian dari akarbilan itu sendiri yakni menggunakan kayu api, alat pemanggang berbentuk piring ceper yang terbuat dari tanah liat yang dalam bahasa daerah setempat disebut babilak.

Baca Juga: Terlibat Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur, Oknum Staf Notaris di Kendari Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Baca Juga: Simak, Berikut 5 Tips Memulai Bisnis Bagi Pemula

Proses pembuatan akarbilan pun sederhana, mulai dengan mencampur adonan tepung sagu dengan gula hingga tercampur rata.

Setelah itu, adonan tersebut dimasukan ke babilak dan di atasnya dilapisi dengan daun pisang.

Adonan yang sudah jadi kemudian dimasukan lagi ke dalam babilak sehingga tersusun dua babilak yang saling menindih. Hal ini dilakukan untuk menambah tekstur akarbilan menjadi lebih pipih.

Tidak berlangsung lama, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit akan tercium aroma khas sagu bakar atau akarbilan dengan teksturnya berwarna coklat.

Baca Juga: Cek di Sini Lowongan Kerja PT Astra Internasional Tbk Terbaru, Bisa Daftar Melalui Link Ini

Baca Juga: Puluhan Jet Tempur China Serang Negara Asia Ini, Sinyal Perang Dunia III Bakal Pecah?

Akarbilan pun siap untuk disantap. Akarbilan akan terasa lebih nikmat jika dinimkati dengan kopi maupun teh sebagai teman santapan.

Harga akarbilan pun sangat bersahabat. Para pembeli dapat membeli satu paket yang berisi 4 potong akarbilan seharga 5 ribu rupiah saja.

Joni Pantah, Salah seorang pengunjung mengatakan ini merupakan satu satu kuliner khas daerah yang masih dipertahankan.

"Ya kalau kami lihat bagus, prospek kedepan juga bagus. Masyarkat mencari yang seperti ini dan memang satu - satunya di Atambua hanya ada di sini," katanya, Kamis, 02 Juni 2022, mengutip realitasttu.pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: 7 Fakta Menarik Tentang Sumba Timur Gudang Ternak Pronvinsi NTT

Baca Juga: Mengenal Sosok Antoninho, Putra Kelahiran Timor - Timur yang Kini Berpangkat Brigjen TNI AD

Sementara pengusaha kuliner, yang biasa disapa Ma ona, mengharapkan generasi muda di wilayah Perbatasan Negara RI - Timor Leste ini bisa ikut melestarikan makanan khas daerah ini, agar lebih dikenal ke luar daerah dan bisa dijadikan satu bidang usaha tersendiri.

"Saya kepingin anak anak mudah buat seperti apa yang saya buat, sehingga kita punya budaya makanan khas daerah ini tidak tertinggal tetapi tetap menjadi makan faforit orang yang datang dari luar," harapnya.***

Editor: Ryohan B

Sumber: realitasttu.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x