Pengakuan Pentagon dan Intel AS yang Dilaporkan Bantu Pasukan Ukraina Bunuh 12 Jenderal Rusia

10 Mei 2022, 04:30 WIB
Tank artileri Rusia rusak di medan perang di Trostianets, wilayah Sumy, Ukraina 15 April 2022. /Reuters/Zohra Bensemra /

MEDIA KUPANG – Kepada The New York Times, pejabat AS mengkonfirmasi mengkonfirmasi intel AS terlibat membantu Ukraina dalam memilih target yang bernilai tinggi, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis, 5 Mei 2022.

Dilaporkan, kurang lebih terdapat 12 jenderal militer Rusia yang tewas di medan perang di Ukraina.

Komandan perang elektronik Rusia, Mayor Jenderal Andrei Simonov, merupakan jenderal Rusia yang tewas tersebut.

Baca Juga: Simak! Enam Arahan Presiden Jokowi Soal COVID-19 dan Gejolak Ekonomi Dalam Sidang Kabinet Paripurna

Baca Juga: Minta Percepat Distribusi Bantuan ke Lokasi Bencana, Mensos Risma Tekankan Pentingnya Sentra Kemensos

Menurut UkrainaMayor Jenderal Andrei Simonov dibunuh di dekat Kota Izyum di wilayah Kharkiv, wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia

Seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, intelijen Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah membantu pasukan Ukraina untuk mengincar dan membunuh banyak jenderal Rusia di medan perang.

Pejabat AS mengkonfirmasi kepada The New York Times bahwa intel AS terlibat dalam membantu Ukraina dalam memilih target yang bernilai tinggi, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis, 5 Mei 2022.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Nama Calon Haji 2022 Provinsi NTT, NTB & Bali. Silakan Klik Link Resmi yang Dirilis Kemenag  

Baca Juga: Klik Di Sini! Link Resmi Daftar Nama Calon Jemaah Haji Tahun 2022 yang Siap Berangkat ke Tanah Suci

Menurut laporan, sekira 12 jenderal militer Rusia tewas di medan perang di Ukraina.

Adapun jenderal Rusia yang tewas ini termasuk Mayor Jenderal Andrei Simonov, komandan perang elektronik Rusia, yang menurut Ukraina dibunuh di dekat kota Izyum di wilayah Kharkiv, wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Jumlah pemimpin senior militer Rusia yang tewas di Ukraina mengejutkan para analis militer, mengingat para jenderal yang berpangkat kolonel atau kapten cenderung menjalankan kelompok pasukan besar.

Intelijen AS dilaporkan memberi informasi secara real-time untuk membantu serangan balik Ukraina tanpa memberlakukan zona larangan terbang.

Intelijen sekutu NATO lainnya juga dilaporkan ikut memberikan informasi, menurut laporan tersebut.

Baca Juga: Terungkap Fakta Penemuan Jenasah IRT di Belu, Korban Punya 4 Orang Anak, Polisi Dalami Penyebab Kematian

Baca Juga: Terungkap Fakta Penemuan Jenasah IRT di Belu, Korban Punya 4 Orang Anak, Polisi Dalami Penyebab Kematian

Pengakuan Pentagon

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengakui Amerika Serikat memberikan Ukraina dengan informasi dan intelijen yang dapat mereka gunakan untuk membela diri.

Meski demikian, John Kirby tidak tidak akan mengungkapkan jenis informasi apa yang diberikan ke Ukraina.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin sebelumnya mengatakan bahwa Amerika Serikat ingin melihat Rusia melemah hingga tidak dapat melakukan hal-hal seperti yang telah dilakukannya dalam menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Waduh! Wabah PMK Serang Empat Kabupaten di Jawa Timur, Ratusan Ekor Sapi Tiba-Tiba Lumpuh

Baca Juga: 600 Personel Gabungan TNI dan Polri Siap Amankan Aksi Demo Penolakan DOB di Jayapura

Sementara itu, Ketua DPR AS Nancy Pelosi juga bersumpah untuk berjuang bersama Ukraina dalam melawan Rusia. Hal itu disampaikan Nancy Pelosi setelah bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini.***

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler